Pengerjaan Jalan Sitahoan Tergerus Waktu Lantaran Longsor Jembatan Kembar
SIMALUNGUN - Pihak PT Bumikarsa sudah harus mengejar target di proyek pembangunan jalan lintas Sitahoan-Simpang Palang, namun kondisinya kini berubah dikarenakan situasional banjir lumpur yang saban hari mengganggu rute dari arah Parapat-Siantar dan berdampak sistemik sampai ke daerah lain.
Kini, jalan lintas Sitahoan menjadi licin dan sebuah truk dari arah Siantar tujuan Tobasa diinformasikan terjungkal hingga terhempas dibahu jalan yang belum berhotmix itu, Selasa (15/1/2019) sekitar pukul 14.45 Wib.
Pada saat kejadian diketahui turun hujan dan jalan yang dalam tahap pelebaran inipun berubah menjadi sangat licin. Besar kemungkinan karena jalan ini juga menjadi jalan alternatif, jika Jembatan Kembar di perbatasan Sibaganding-Parapat di tutup atau buka tutup.
Untuk itulah, warga dan pengguna jalan ini berharap agar Pemprovsu segera membuat tindakan yang tidak ragu-ragu lagi guna menyelamatkan tumpukkan pengendara pengguna jalan lintas Parapat dan Sitahoan.
"Apakah harus sampai mengambil korban nyawa Pak? Tentu tidak, sebab kamipun ingin hidup lebih lama lagi, menafkahi sanak dan keluraga kami," ujar pengendara Partogi Marbun (40) yang kebetulan lagi 'ngetem' karena macet di kota wisata Parapat.
Menurutnya, kejadian jembatan kembar dapat mengganggu aktivitas dan penghasilannya sebagai supir angkutan penumpang.
"Saya supir bus, kalau kejadian ini masih berlarut-larut sampai tahun depan, anak dan istriku bisa gawat bang, karena akulah tulang punggung ekonomi keluarga dan akibat situasi ini, sudah menguras setoran dan target beli beras ke rumah berkurang, penumpang pun sudah sepi karena takut terjebak macet, minyak (BBM) habis ditempat antrian dan pokoknya komplikasilah Bang," tegas Marbun. (jes)