Pengamat Prediksi Jokowi Tetap Menang di NTT
KUPANG - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiya Kupang, Dr Ahmad Atang memprediksi pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf tetap menang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kepastian kemenangan pasangan calon nomor urut 01 ini didasari pada hasil Pilpres 2014, di mana Jokowi-JK mampu mendulang suara di 19 dari 21 kabupaten/kota di NTT,” kata Ahmad Atang di Kupang, Rabu (27/2/2019), terkait peluang kemenangan capres di NTT.
"Kalau melihat rekam dokumentasi Pilpres tahun 2014 yang lalu, Jokowi menang di 19 kabupaten/kota dan Prabowo hanya menang di dua kabupaten, yakni Kupang dan Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste. Fakta ini mengisyaratkan bahwa Jokowi tetap menang di NTT," ucap Ahmad Atang.
Dia mengatakan, fakta ini memberi isyarat bahwa Jokowi-Ma'ruf tetap menang di provinsi berbasis kepulauan itu, namun kemenangannya 80 persen ke bawah. Menurut dia, fenomena politik lokal lima tahun yang lalu dengan sekarang cukup berbeda dinamikanya, sehingga persepsi publik turut mempengaruhi preferensi politik.
Secara faktual, Jokowi telah banyak menoreh prestasi di NTT dengan membangun bendungan di beberapa kabupaten, untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertanian, peternakan dan air baku.
“Prestasi yang dibuat Jokowi untuk NTT ini, tentu merupakan modal sosial dan politik yang diharapkan dari pasangan calon nomor urut 01 ini,” ujarnya.
Sementara Prabowo-Sandi sulit menang di NTT, namum tetap punya suara walaupun tidak terlalu signifikan.
Walaupun begitu, terjadi pergeseran peta dukungan, di mana pasangan nomor urut 02 akan mengalami peningkatan dukungan dari Kota Kupang, sebagian besar di Flores, Lembata dan Alor.
Alasannya karena daerah-daerah ini, konsentrasi massa partai pendukung nisbi terkonsolidasi dengan baik, termasuk juga sebagian di daratan Pulau Timor, tutur Ahmad Atang, menambahkan.
Pilpres 2019 diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. (ant)