Kombes Pol (Purn) Maruli Siahaan tengah menjalani fit and proper test Balon Bupati Toba Samosir 2020-2025 yang dilakukan tim yang diketuai Sarma Hutajulu. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Maruli Siahaan Ikuti Fit and Proper Test Balon Bupati Tobasa 2020-2025 Dari Partai PDIP

MEDAN - Usai namanya masuk dalam 14 Balon Bupati Tobasa periode 2020-2025 yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kombes Pol (Purn) Maruli Siahaan, sesuai tahapan mengikuti seleksi fit and proper test yang dilakukan tim penjaringan Balon Bupati dan Wabup Tobasa di Sekretariat DPD PDIP Sumut jalan Jamin Ginting Km 11 No 86 Simpang Selayang Medan, Minggu (22/9) 2019.

Hal itu dibenarkan Sarma Hutajulu, selaku Ketua Tim penjaringan yang ditunjuk DPD PDIP Sumut. "Ya, kemarin kita ada lakukan fit and proper test bagi Balon Bupati Tobasa 2020-2025, salah satunya Pak Maruli Siahaan," ujarnya Senin (23/9/2019) saat dikonfirmasi.

Mantan Sekretaris Fraksi PDIP DPRDSU tersebut mengatakan, ada tiga tim yang ditunjuk melakukan penjaringan. "Setelah pendaftaran para balon mengikuti tahap menyaringan lewat fit and proper test untuk memperdalam visi misi dan kesiapan para calon. Setelah itu, DPP akan melakukan survei untuk melihat elektabilitas para calon sebelum mengikuti tahap akhir di DPP," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, usai bertugas di Polri, Maruli Siahaan yang hak politiknya telah aktif digaungkan maju dikonstentasi Pilkada. Bahkan namanya sempat disebut ingin berkarir di dunia politik, yakni mempertimbangkan maju Pilkada Kota Medan dan Tobasa.

Mantan Wakil Direktur Krimsus Polda Sumut tersebut saat dikonfirmasi mengatakan, seusai pensiun dari Polri ingin mengabdikan diri ditengah-tengah masyarakat.

"Banyak cara mengabdikan diri, ya mungkin salah satunya saya bila memang diinginkan masyarakat ingin mengabdi dengan maju di Pilkada," katanya, Jumat (20/9/2019).

Maruli yang semasa aktif kerap dipanggil 'Dan Shui' tersebut mengungkapkan, bila ingin membuat perubahan ataupun memajukan satu daerah haruslah memegang kekuasaan.

"Kekuasaan itu alat untuk berbuat kepada masyarakat, terkadang kekuasaan juga mau membuat Pemimpin itu lupa tugas pengabdiannya. Paradigma itulah yang saya ingin rubah bila diberi kepercayaan," kata Maruli yang telah menerima Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun dari Kapolri tahun 2004.

Terkait dua proses bursa penjaringan yang diikutinya, Maruli mengatakan, politik itu dinamis serta berkembang.

"Saya saat ini sedang membuka komunikasi politik dengan sejumlah partai dan tokoh-tokoh. Kita ingin menciptakan konstestasi politik bersih no money politik, yang sering menjerat pemimpin ketika duduk. Pemimpin itu harus bisa mengedukasi masyarakat," tukasnya. (als)

Previous Post PAN Dukung Sikap Presiden Jokowi Terkait RKUHP
Next PostBamus DPR Sepakat Penuhi Undangan Presiden