Hiraukan Imbauan Disdik, SDN Jaticempaka III Boyong Siswa Studi Tour ke Bogor
BEKASI – Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 443/2748-Set.Disdik tentang Pencegahan Penyebaran Virus Corona pada lingkungan Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Barat, dan Surat Edaran Wali Kota Bekasi Nomor: 440/1651/Dinkes tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan menghadapi Infeksi Virus Corona (Covid-19), dihiraukan salah satu sekolah di Kota Bekasi.
Hal tersebut terbukti dengan diboyongnya ratusan siswa dan siswi SDN Jaticempaka III, Kecamatan Pondokgede mulai dari kelas 1 hingga kelas 5, ke Ciseeng, Parung Bogor pada Selasa, 10 Maret 2020 dalam kegiatan studi tour. Padahal surat tersebut belaku semenjak dikeluarkan pada tanggal 9 Maret 2020.
Salah seorang guru mengakui pihaknya melakukan kegiatan tersebut. Namun, dirinya menolak menerangkan lebih detail, karena hanya sebatas mengajar di sekolah tersebut.
"Saya cuma ngajar, jelasnya nanti saja sama kepala sekolah. Cuma tadi sudah pulang, besok saja balik lagi kemari," kata guru tersebut saat dikonfirmasi, Jumat (13/3/2020).
Salah seorang siswi kelas 5 juga mengakui dirinya mengikuti kegiatan outbond bersama siswa-siswi lainnya. Siswi tersebut menjelaskan kegiatan di lokasi hanya bersenang-senang dan menikmati air terjun.
"Yang ikut dari kelas 1-5, disana cuma main basah-basahan," ungkap siswi kelas 5 itu.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan pihaknya sudah mengimbau seluruh sekolah agar menunda kegiatan ke luar daerah. Hanya saja, imbauan tersebut bersifat tidak mengikat. Namun, bagi sekolah yang tetap melaksanakan kegiatan harus membuat kesepakatan dan surat pernyataan dari masing-masing wali murid.
"Kan sudah dihimbau, kalau bisa dihindari karena kan lagi ada masalah virus Corona. Nah kalau ada yang menjamin dan sudah ada kesepakatan komite dan ada surat pernyataan dari orangtua, ya sudah tapi harus bertanggungjawab," ujar Inayatullah saat dihubungi.
Inayatullah sendiri menyayangkan pihak SDN Jaticempaka III tetap melakukan kegiatan yang melibatkan hampir seluruh siswa disaat masyarakat khawatir terhadap penyebaran virus Corona.
"Ya intinya orangtua menjamin gak itu, jelas gak itu. Apalagi imbauan kan dari semua unsur, itu seharusnya dipedomani meski gak dilarang," katanya dengan nada kesal seraya merasa dikangkangi kepala sekolah.
"Imbauan itu kan mestinya ditunda, tapi kalau tetap dilaksanakan harus ada yang bertanggungjawab. Kepala sekolah kan sudah tahu imbauan ini, apalagi banyak sekolah yang menunda outing class," tegasnya.
Inayatullah meminta kepada seluruh kepala sekolah agar mematuhi dan menjaga keselamatan anak didiknya dari kegiatan-kegiatan yang berefek negatif kepada siswanya.
"Mencegah kan lebih baik, makanya karena sudah ada imbauan harusnya dipatuhi, gak usah ada kegiatan keluar. Kalau masih ngotot, berarti harus bikin pernyataan dari orangtua murid," tegasnya. (lam)
Baca Juga: Soal ‘Outing Class’, Kadisdik Kota Bekasi Keluarkan Keputusan Tanpa Sanksi