Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun Pahala RB Sinaga, Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno, Danramil 11/Parapat Parapat Kapten Inf Marioto, Relawan Mitigasi, Alumni 99 Parapat-Ajibata, Insan Pers diabdikan bersama warga usai melakukan penghijauan di puncak areal tanah longsor lumpur bangundolok Parapat. PALAPAPOS/Jes Sihotang

Gerakan Moral Menanam Pohon Dimulai Di KDT Puncak Bangun Dolok Parapat

SIMALUNGUN - Dalam rangka melestarikan lingkungan Kawasan Danau Toba (KDT) dimulai dari kesadaran lintas ‘Gerakan Moral’ menanam pohon diperbukitan puncak bukit Simarbakatuk, Lingkungan lll, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumut, diadakan pada Selasa (29/1/2019) pukul 09.00 Wib. Hal ini dilakukan pasca kondusifnya banjir lumpur di kawasan Jembatan Siduadua Sibaganding, Jalinsum Parapat. 

Kegiatan yang digagasi satuan relawan Mitigasi Lingkungan Kawasan Danau Toba (Mil-KDT) terdiri dari Seluruh stakeholder, pemangku kepentingan, masyarakat Girsang Sipanganbolon-Parapat berbaur dengan sejumlah warga dari Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, dimana penanaman pohon dari berbagai jenis itu fokus memilih tempat/areal diatas Jembatan Kembar Siduadua Parapat.

Berbagai jenis bibit tanaman pohon bantuan dari KPH Wilayah ll Siantar Simalungun sejumlah 1500 batang bibit jenis pohon Mangga, Petai, Alpukat, Jengkol, Kaliandra yang ditanami 70 orang peserta kegiatan, diantaranya Anggota Polsek Parapat dipimpin Kapoksek Parapat AKP Bambang Priyatno, Komandan Ramil 11/Parapat Kapten Inf Marioto bersama anggotanya, Sekcam Girsib Ferry Donni Sinaga, Insan Pers, Alumni 99, Kadis Pariwisata Simalungun Pahala RB Sinaga dan para staf bersama warga bangun Dolok.

Pada kesempatan itu pula, Pahala memberikan bantuan lainnya berupa logistik untuk makan siang bagi seluruh peserta penghijauan di Bangundolok. Usai melakukan penanaman pohon, Kapolsek Parapat menyampaikan, bahwa gerakan ini sangat dikagumi karena diselenggarakan dengan cara spontanitas serta tumbuh atas kepedulian kita bersama.

"Rencana kegiatan inipun timbul, setelah hampir satu bulan lebih kita menangani tumpahan lumpur yang datang tak kenal waktu. Yah pagi, siang, malam dan dini hari beberapa waktu silam, kitapun sama-sama berdiskusi dan munculah ide penghijauan ini dan digagasi kawan-kawan di posko Jembatan Kembar kala itu," terang AKP Bambang.

Diakuinya, di grup WA mitigasi kala itu banyak lapisan warga yang bergabung dengan berbagai latar profesi, mulai dari insan pers, alumni 99, pengusaha, kaum intelektual, Manajemen Perhotelan dan PHRI, serta jajaran lainnya kerap memberikan masukan positif dan memberikan informasi seluas-luasanya kala kejadian longsor di Jembatan Siduadua.

"Hasilnya, kini kita melebarkan program bersama dengan melakukan penghijauan sekaligus akan merawat dan menjaga pohon yang sudah kita tanam ini," Kata AKP Bambang.

Adapun komitmen penanaman pohon ini, tambah Harianto Sinaga selaku Korlap Mitigasi Bencana, sudah dikemas menjadi salah satu paket Wisata menanam pohon di Parapat Danau Toba, agar memberikan kenangan yang indah bagi setiap Wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba Parapat dan datang berwisata kembali sekaligus melihat pohon yang pernah ditanamnya di areal ini.

Sementara tujuan utamanya adalah untuk merawat bumi, terutama merawat Geopark Kaldera Toba, Satgas Mitigasi mengharapkan lintas sektoral agar dapat membuat program bersama yang lebih baik untuk konservasi. 

Demikian disampaikan Harianto, sekaligus memohon kepada semua pihak untuk mendukung program ini dan akan menindaklanjuti kinerja Mitigasi selanjutnya sampai merawat setiap pohon yang telah ditanam tersebut “Salam Lestari”. (jes)

Previous Post Kucuran Dana Talangan Hanya Untuk Poktan Terdaftar di Distan Taput
Next PostTKN Nilai BPN Prabowo Lakukan Perundungan Politik Terhadap Cucu Jokowi