SILANGIT - Terbang kembalinya si burung besi plat merah Garuda Indonesia punya sisi cerita menarik dibelakangnya. Setelah sebelumnya memutuskan stop beroperasi tanggal 13 Januari lalu, BUMN dibidang penerbangan tersebut memutuskan kembali terbang rute Soekarno-Hatta ke bandara Internasional Silangit Minggu (17/2/2019).

Sales Manager Garuda Indonesia, Mestika Pangaribuan saat diwawancarai usai terbang perdana menyatakan, stop operasinya maskapai diakibatkan biaya pengeluaran yang terlalu tinggi. "Penumpang saat itu trendnya menurun dan manajemen memutuskan tidak membuka rute Soeta-Silangit," ungkapnya.

Terbangnya kembali, Garuda disebutkan Mestika adalah permintaan Bupati Taput Nikson Nababan. "Bupati minta agar Garuda buka kembali rute ke Silangit dan pimpinan pun menyetujuinya," tambahnya.

Untuk itulah, Mestika berharap dukungan Pemkab Taput dan masyarakat agar menggunakan Garuda untuk bepergian. "Ditengah persaingan maskapai cukup ketat, kita memilih menggunakan pesawat baru jenis Boeing 737-800 NG menggantikan Bombardier CRJ 1000," sebutnya.

Tujuannya, sebagai Flight Carrier di dunia penerbangan mampu memanjakan penumpangnya dengan berbagai fasilitas ditawarkan, yakni makanan serta TV di setiap seatnya. "Garuda dalam kehadirannya siap mendukung wisata Danau Toba dan berharap penerbangan ini akan permanen," tambahnya.

Mestika melihat potensi pariwisata Danau Toba salah satu magnet wisatawan berkunjung. Tentunya jika tanpa dukungan Pemkab sekitarnya maupun perusahaan, Garuda tidak akan berdaya.

"Infrastruktur bandara juga sangat menunjang lancarnya aktivitas penerbangan. Dan kami harap pertumbuhan penumpang naik sehingga rute ke Silangit kedepannya tetap eksis," harapnya.

Executive General Manager (EGM) Bandara Internasional Silangit, M. Hendra Irawan menyebutkan jadwal penerbangan Garuda empat kali seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. Sedangkan waktu keberangkatan dari Soekarno-Hatta pukul 7.55 Wib dan dari Silangit berangkat pukul 10.40 Wib. (als)