
Tim Dinkes Taput dipimpin Kadiskes Alexander Gultom saat melepas Nangkok Pasaribu dari pemasungan selama 4 tahun. PALAPA POS/Alpon Situmorang
Empat Tahun Terpasung, Nangkok Pasaribu Dikirim ke Rumah Sehat Jiwa Untuk Dirawat
TAPUT - Setelah empat tahun menjalani pemasungan disebuah gubuk kecil tepat dibelakang rumahnya di Desa Lumban Tongatonga, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli utara.
Akhirnya setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga, Nangkok Pasaribu (39), dilepaskan dari pemasungan Selasa (5/11/2019).
Hal itu dibenarkan Kadis Kesehatan Alexander Gultom, Rabu (6/11/2019) kepada palapapos.co.id.
“Nangkok saat ini telah menjalani perawatan di Rumah Sehat Jiwa Pangaribuan,” kata Alexander Gultom.
Kronologis pelepasan pasien terganggu kejiwaannya diungkapkan Alexander langsung turun ke lokasi pemasungan didampingi Kabid P2P Risma Panjaitan, Kasi PTN dan Keswa Manganar Pangaribuan serta Kapus Siborong Borong Yuslina Siahaan.
“Nangkok merupakan salah satu pasien program Keswa Dinkes. Dia sejak digulirkan program Keswa tahun 2016 merupakan pasien Puskesmas Siborongborong," ungkapnya.
Sehingga Nangkok rutin dikunjungi maupun diberikan obat. “Awalnya Nangkok dipasung akibat sering meresahkan masyarakat baik melempar ataupun mengganggu sehingga disepakati untuk dipasung," tambahnya.
Beberapa kali pihaknya membujuk agar Nangkok dilepas pasung dan dirawat di Rumah Sehat Jiwa sejak digulirkan awal Januari 2018, namun pihak keluarga menolak.
“Mereka takut ketika selesai dirawat akan kembali mengganggu. Dengan kita yakinkan terus akhirnya mereka luluh dan memperbolehkan dilepas dari pasungan," katanya.
Kondisi Nangkok saat dilepas diungkapkan Alexander cukup memprihatinkan dimana kakinya sudah mengecil (Antropi).
“Kita telah bawa ke Rumah Sehat Jiwa Pangaribuan untuk dirawat selama 3 bulan tahap pertama sekaligus dipantau perkembangannya," katanya.
Dengan bertambahnya Nangkok, maka pasien RSJ totalnya menjadi 7 orang diantaranya Imersil Sitompul (27) warga Pagaran Pisang, Marjono Tobing (24) warga Banuaji, Esu Hutabarat (35) warga Lobu Pining, Mahiten Hutapea (42) Hutapea Banuarea, Hotbin Simanjuntak (46) Silangit dan Darwin Siahaan (28) Siborong Borong.
“Keenam orang yang dirawat disana mulai mengalami perkembangan baik dari sisi jasmani maupun rohani. Bahkan sudah ada yang bisa main komputer, bekerja seperti orang normal," sebutnya.
Dengan motto ‘Daku Sehat’ yakni Badanku Kuat Jiwaku Sehat, melalui program Kesehatan Jiwa (Keswa), Dinkes punya target merealisasikan keinginan Bupati Nikson Nababan Taput bebas dari pemasungan.
“Harapan kita, di Taput tidak ada lagi orang yang dipasung akibat terganggu kejiwaannya," kata dia. (als)