Jembatan menuju JUT Aek Langkitang Dusun Pasir Nauli, Desa Simardangian pemabngunannya sudah rampung, dan sudah bisa dimamfaatkan petan. (PALAPAPOS/Alpon Situmorang)

Desa Simardangiang Bangun Dua Jembatan Menuju Sentra Pertanian

TAPANULI UTARA - Akses menuju lahan persawahan maupun perkebunan yang dikelola petani sering terkendala sungai menguap, membuat warga Desa Simardangiang Kecamatan Pahae Julu Taput meminta dibangun jembatan.

Alhasil, jembatan yang interkoneksi ke sentra pertanian Saba Unte dan Aek Langkitang itu, kini sudah rampung dan bisa dilintasi petani.

Kades Simardangiang Tampan Sitompul mengatakan, pembangunan dua jembatan menggunakan dana desa tahun 2019.

Jembatan yang dibangun berada di Saba Unte dan melintasi Aek Saba Unte berukuran 3×6 meter dibangun dengan konstruksi beton dan besi. Jembatan tersebut menghubungkan petani ke sentra persawahan dan perkebunan karet serta kemenyan.

"Ada 160 kepala keluarga dari warga kita yang  punya lahan disana. Selain itu juga, ada warga desa tetangga yakni Pangurdotan," ungkapnya kepada palapapos.co.id, Rabu (18/12/2019).

Menurutnya, titik kedua yakni jembatan Aek Langkitang menuju Dusun Pasir Nauli dengan ukuran bangunan jembatan 3×4 meter.

"Kalau jembatan ini menghubungkan ke lahan pertanian yang paling luas dan hampir seluruh penduduk kita punya lahan disana," tambahnya.

Tampan mengatakan, jalan itu bekas pembukaan TNI Masuk Desa (TMD). "Sekarang warga sudah bisa memakai roda dua ke lahannya masing-masing. Dibanding dahulu, mereka harus melintasi sungai yang tinggi airnya ditaksir 2 meter. Belum lagi bila meluap terpaksa menginap dikebunnya," pungkasnya. (als)

Previous Post Desa Simorangkir Habinsaran Buka Jalan Menuju Perladangan Tano Rara
Next PostDimutasi ke Bareskrim, Upacara Gabungan Terakhir Kapolres Metro Bekasi Dihadiri Wali Kota