TAPUT - Rawan kecelakaan maupun tergelincir ketika melewati jembatan kayu diperlintasan Dusun Ompu Somanimbil menuju jalan usaha tani Sihobuk Desa Rahut Bosi Onan, Pangaribuan, Taput.

Warga Desa Rahut Bosi Onan Kecamatan Pangaribuan melalui Musrenbang sepakat membangun satu buah jembatan dengan ukuran panjang 10 meter dan lebar 4 meter.

Pembangunan jembatan dengan konstruksi beton tersebut selain menguntungkan bagi petani pemanfaat lahan seluas 58 hektar. Juga sangat bisa dimanfaatkan sebagai interkoneksi warga tiga desa lainnya yakni Rahut Bosi Induk, Pansurnatolu dan Batunadua.

Binharun Gultom warga Desa Rahut Bosi Onan, Senin (4/11/2019) mengatakan, sangat mengapresiasi pembangunan jembatan penghubung menuju JUT Sihobuk.

“Selama ini, warga bila hendak ke ladangnya sangat takut melawati jembatan kayu tersebut apalagi kondisinya mulai lapuk akibat termakan usia," katanya.

Bahkan tidak terhitung pengendara kerap terjatuh maupun tergelincir dengan kondisi jembatan tersebut.

“Bila nanti selesai dibangun, petani sudah bisa melewatinya menggunakan roda empat mengangkut hasil pertaniannya," kata Binharun yang juga TPK pembangunan jembatan sumber dana desa tersebut.

Terpisah, Penjabat Kades Rahut Bosi Onan Parluhutan Panjaitan mengatakan selain warganya, ada petani Desa Rahut Bosi Induk, Pansurnatolu maupun Batunadua yang terdampak.

“Jembatan itu akses mereka menuju lahan persawahannya, selain komoditas petani kita yakni Kopi, Jagung, Pinus dan Kemenyan," katanya.

Menunggu tuntasnya pembangunan Jembatan tersebut, Parluhutan mengutarakan pihaknya membuat jembatan darurat.

“Kita buat jembatan sementara menunggu selesainya bangunan tersebut. Kita harap nantinya mobilitas angkutan hasil pertanian akan lancar karena roda empat sudah bisa masuk," ujar dia. (als)