Pasar Tomok tampak tak beraturan dan semrawut. Dibutuhkan modifikasi yang lebih ptofesional agar roda ekonomi rakyat disana dapat meningkat dan menunjang Pendapatan Asli Daerah untuk Kabupaten Samosir. PALAPAPOS/Jes Sihotang

Daerah Wisata Tomok Butuh Bangunan Pasar Modern

SAMOSIR - Hingga kini, kondisi pasar tradisional di kawasan Wisata Tomok, yang berada di Kecamatan Simanindo, terkesan semrawut dan kumuh. Tentunya, kondisi tersebut menimbulkan kesan tidak sedap dipandang, sementara potensi pasar yang beroperasi setiap Kamis dan Sabtu cukup menjanjikan.

Menurut salah seorang warga Dinan Sitanggang, yang tengah membawa rombongan dari Kota Parapat, sebaiknya Pemkab Samosir dapat melokalisir dan mendirikan pajak (bangunan pasar bertingkat) semi modern di kawasan Tomok, yang terkenal akan sejumlah situs bersejarahnya.

"Pada Sabtu teparnya pekan kemarin, saya membawa tamu dari Parapat, pas dilokasi pasar ini mereka terkejut dan sebagian lagi mulai geleng-geleng kepala, sebab sebagian penjaja jualan itu langsung meletakkan dagangannya di beram dan bahu jalan, dan hal ini sangat mengganggu bagi pejalan kaki, disamping menimbulkan kemacetan," terangnya.

Menurutnya, yang menimbulkan Kota Wisata Tomok terkesan kumuh, karena banyak dari wisatawan yang menginginkan berbelanja di pasar, namun karena kondisi pasar yang tidak tertata rapi, maka banyak dari mereka yang tidak jadi berbelanja. "Kami pun tidak bisa membiarkan tamu untuk keluyuran di pasar tersebut," terangnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan, kondisinya ada yang jual daging dipinggir jalan lintas, lalu disampingnya jualan goreng dan penjual ayam diberam jalan. Padahal, sambungnya, kalau tertata dengan baik, sebagian besar wisatawan kita akan senang berbelanja terlebih belanja buah-buahan dan sayurang segar.

"Untuk itulah, kita harapkan kepada Pemkab Samosir supaya dapat melokalisir pasar menjadi lebih modern dan juga lalulintas diseputaran obyek wisata bisa diatur," ujarnya.

Diketahui, para pedagang yang mulai tak beraturan ini ternyata kerap juga digusur Satpol PP yang datang dari ibukota Pangururan, namun jauhnya kantor Satpol PP dari Pangururan sampai ke Tomok yang memakan waktu satu jam lebih perjalanan membuat para pedagang ini sudah kebal walau kadang digusur, sebab mereka juga merasa sudah membayar retribusi kepada Pemkab Samosir.

Parahnya lagi, dikawasan pasar tradisional Tomok, Terminal sebagai lokasi parkir sangat jauh dari obyek pasar, hingga membuat para pemilik kenderaan memarkirkan kendaraannya di bahu jalan lintas Tomok dan hal inilah yang mengakibatkan jalan Tomok macet. (jes)

Previous Post Pengurus DPD PKS Kota Tebing Tinggi dan Kota Siantar Dilantik
Next PostPemkab Samosir Berikan Pencerahan dan Sepatu Kepada Siswa di Onan Runggu