BEI: Komposisi Investor Asing Meningkat
SOLO - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan komposisi investor asing di pasar modal Indonesia meningkat, karena membaiknya kepercayaan asing terhadap perekonomian dalam negeri.
"Jika dibandingkan, komposisi investor asing pada tahun 2017 sekitar 51 persen dan di tahun 2018 meningkat menjadi 52 persen dari total jumlah investor saham sebanyak 830.318 investor," kata Kepala BEI Surakarta M Wira Adibrata di Solo, Kamis (10/1/2019).
Ia mengatakan, meskipun di satu sisi kenaikan jumlah investor asing tersebut menggerus jumlah investor lokal, kenaikannya menjadi bukti bahwa fundamental di Indonesia dalam kondisi baik. "Kalau di tahun 2017 komposisi investor lokal sekitar 48 persen dan di tahun 2018 turun menjadi sekitar 47 persen," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya berupaya terus menjaga kenaikan jumlah investor lokal, di antaranya dengan aktif menyelenggarakan kelas pasar modal dan mensosialisasikan materi pasar modal di kampus-kampus. Salah satu yang kami sasar adalah kalangan milenial, bahkan saat ini komposisinya cukup menggembirakan, sekitar 40 persen," katanya.
Berdasarkan data, dikatakannya, jumlah investor di Soloraya saat ini mengalami kenaikan. Sebagai perbandingan, pada tahun 2016 jumlah investor di Soloraya sebanyak 17.517 investor, sedangkan di tahun 2018 naik menjadi 27.940 investor.
"Meningkatnya jumlah investor yang cukup signifikan ini juga karena memasyarakatnya jargon 'Yuk Nabung Saham', sehingga bisa menghapus eksklusivitas pasar modal hanya untuk kalangan menengah atas," katanya.
Sementara itu, dari sisi besaran transaksi pasar modal secara nasional saat ini mencapai Rp8 triliun per hari. Sedangkan jika melihat Soloraya, transaksi hanya dapat diketahui setiap bulannya, yaitu sekitar Rp3-3,5 triliun per bulan.
"Untuk jumlah perusahaan sekuritas di Solo Raya, saat ini ada 21 perusahaan. Masing-masing dari mereka juga aktif memasarkan pasar modal dan memudahkan penyelesaian proses pembuatan rekening," katanya. (ant)