Saat pembersihan Eceng Gondok di tepi Danau Toba kelurahan Tigaraja-Parapat yang melibatkan unsur TNI, Polri dan ASN Pemkab Simalungun, para Mahasiswa yang sedang KKN di Sibaganding dan warga setempat. PALAPA POS/Istimewa

Anggaran Pembersihan Danau Toba Dari PSDA Provsu Dipertanyakan

PARAPAT - TNI dan Polres Simalungun sibuk dan turun ke Danau Toba di Kelurahan Tigaraja, Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun Sumut untuk membersihkan Eceng Gondok (Egon), sampah dan berbagai tumbuhan liar lainnya dari permukaan dan tepian Danau Toba, beberapa waktu lalu.

Namun kegiatan itu justru menuai tanda tanya, sebab dana dan anggaran dari Balai Wilayah Sungai Sumatera II, satuan kerja operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Sumut dipertanyakan.

“Dulu sekitar Maret 2018 lalu, pembersihan Eceng Gondok seputar Danau Toba dikucurkan anggaran dari APBN sebesar Rp1.420.808.000 dengan nomor kontrak HK.02.03/O&P. SDA.III/2018/24 dan dikerjakan CV HERSI JAYA, lalu disaat tepian Danau ini ditumbuhi Egon itu, anggaran pembersihan itu dimana?,” tanya M Manurung (40), di Tigaraja, Jumat (26/7/2019).

Dibalik bersih-bersih Egon itu ternyata ada juga niat pemerintah untuk membersihkan Kerambah Jala Apung dari Danau Toba, secara kusus milik masyarakat yang kian hari kian ‘menyomak’ di kawasan Nagori (desa) Sibaganding.

“Kami dengar ada semacam tawaran dan bantuan untuk membongkar dan mengalihkan bisnis Kerambah jala Apung (KJA) itu ke bisnis lain, karena dianggap sangat merusak ‘tatanan wisata’ di Danau Toba yang hamparanya mengarah ke Parapat lokasi hotel-hotel berbintang dan homestay yang seharusnya tidak terganggu lagi dengan aroma KJA dan pemandangan sejenis,” kata B Saragih.

Menurutnya, kotoran KJA yang mulai mengular di Danau Toba Sibaganding/Sualan itu juga penyumbang sampah dan suburnya Eceng Gondok disana, lalu pada saat cuaca agak extrim dan berombak, maka Egon-Egon itu akan menyebar dan sampailah ke pemandian di pantai seputar Parapat.

“Nah, persoalan dimana dana pembersihan Eceng Gondok dari PSDA Provsu itu, kamipun tak tahu, dan ada baiknya memang biaya pembersihan Egon dan sampah dari Danau Toba ini diberikan saja kepada pihak Kabupaten setempat dan atau ke pihak Kecamatan yang memiliki kawasan pantai Danau Toba,” kata Saragih.

“Lalu mereka akan membuat semacam petugas/pekerja kusus penjaga pantai sekaligus pembersih pantai, sebab mudah kok membersihkan Egon disaat masih tumbuh kecil dan sangat berat jikalau sudah sempat tumbuh besar dan berlapis pula, maka sinergitas anggaran Provsu dan Daerah sangat dibutuhkan demi Danau Toba yang Indah, Aman dan Bersih,” lanjut Saragih. (jes)

Previous Post Presiden Jokowi Direncanakan Kunker di 3 Kabupaten Kawasan Danau Toba
Next PostJokowi Kunker Lagi ke Tapanuli, Ketua DPRD Taput Harap Universitas Negeri Jadi Berdiri