BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi membentuk tim tujuh untuk mengkaji ulang perjanjian kerjasama dan merumuskan manajemen pengelolaan Islamic Center. Tim terdiri dari tokoh masyarakat, agama, serta perwakilan dari Pemerintah Kota Bekasi, Senin (25/10/2021).

Tim tujuh tersebut diantaranya,  Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi, Abdul Manan, perwakilan Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, Mir’an Syamsuri, perwakilan Muhammadiyah, Hasnul Pasaribu, perwakilan Pemerintah Kota Bekasi, Nadih, Karto dan Aan Suhanda, perwakilan tokoh masyarakat, Cecep Muntasar.

"Nanti kalau sudah resmi dan ada surat dari Pemerintah Kota Bekasi baru bisa kita jelaskan,"salah seorang anggota tim perwakilan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi, Abdul Manan saat dihubungi palapapos.co.id.

Terpisah, Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bekasi, Ahmad Tabroni mengaku bersyukur atas terbentuknya tim tujuh yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Bekasi. Dia pun mengungkapkan dengan terbentuknya tim tujuh Pemerintah Kota Bekasi telah mendengar aspirasi masyarakat yang menginginkan pengelolaan Islamic Center untuk lebih baik.

"Kami sangat mengapresiasi dan berharap tim tujuh yang dibentuk oleh Pemkot Bekasi dapat bekerja cepat dan terukur,"kata Ahmad.

Dia mendesak agar pengeloaan Islamic Center hamper 30 dekade dikelolah oleh Yayasan Nurul Islam diambil alih pemerintah daerah  yaitu Pemerintah Kota Bekasi.

“Kami menduga ada kebocoran, akhirnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi tidak maksimal. Kita secara tegas mendesak Pemkot Bekasi ambil alih pengelolaan Islamic Center,"kata Ahmad Tabroni tegas.

Penulis: Yudha