Underpass Jalan Baru, Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur terendam banjir dengan ketinggian air 150 cm. MInggu (19/2/22023). PALAPA POS/ Yudha

DPRD Akan Panggil DBMSDA Terkait Pengadaan Pompa Air

KOTA BEKASI - Pembelian pompa air yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi untuk mencegah banjir dianggap tidak efektif. Untuk mempertanyakan pompa air sudah difungsikan atau tidak atau kendala lainnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim akan lakukan pemanggilan terhadap Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA).

"Kita mau lihat sekaligus survey lokasi dimana saja titik banjir dan pompa air itu ada. Ini yang akan kita minta laporan dari BMSDA, sekaligus mau melihat data terkait anggaran pompa APBD 2022,"katanya, Senin (20/2/2023).

Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa banjir yang melanda Kota Bekasi pada Minggu 19 Februari 2023 kemarin berdampak pada mobilisasi masyarakat yang hendak melakukan aktivitas.

"Ini kan persoalan masyarakat, tentunya melekat pada konstituen dewan dan yang ketahui adalah kita. Anggarannya juga cukup luar biasa, tapi kalau masih banjir dan dibiarkan kemana alatnya yang sudah dibeli pakai uang rakyat. Kita akan panggil DBMSDA, karena masyarakat banyak yang teriak saat banjir,"ucapnya kepada palapapos.co.id.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengungkapkan bahwa dibeberapa lokasi yang diberikan pompa tidak banjir. Tapi yang utama lagi adalah struktur Kota Bekasi tidak berdiri sendiri.

"Misalnya yang ada di Aren Jaya dii Perum 3 kenapa naik, karena itu tadi, kita sudah buat waduk yang luar biasa 3,8 hektar. Tapi karena saluran yang menuju Kabupaten Bekasi mengecil dan menyempit, kemudian alirannya tidak lancer berpengaruh epada Kota Bekasi,"katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, banjir di Underpass sebagian air dari Kalimalang masuk ke aliran sungai di Kota Bekasi. Satu sisi saluran sekunder terjadi pendangkalan, dan seharusnya tanggungjawab dari PJT.

"Tapi kan kita tidak bisa berbagi, PJT bilang tidak punya anggaran. Makannya saya bilang seharusnya PU yang mengambil inisiasi tidak perlu menunggu anggaran dari pusat. Walaupun itu bukan tugas kita, tapi pada saat itu banjir akan berpengaruh pada masyarakat kita,"tandasnya.

Pria yang akrab disapa Mas Tri itu pun menjelaskan, pengadaan pompa tersebut sudah berjalan dan diberikan kepada wilayah atau tempat rawan banjir.

"Pengadaan pompa sudah berjalan, karena kita berikan pada tempat-tempat yang rawan dengan banjir. Dan ada beberapa lokasi yang harus adakan pompa lagi agar mampu mengendaliakn banjir saat intensitas hujan tinggi. Karena dengan pompa 150 liter perdetik belum mampu, mnamun minimal dapat mengurangi,"tukasnya.

Penulis : Yudha

Previous Post Gelontorkan 20 M Beli Pompa Air, Kota Bekasi Masih Banjir
Next PostSafari Jurnalistik PWI Menjawab Stigma Negatif