Camat Tarutung Reinhard Lumbantobing saat menyampaikan bela sungkawa dari Bupati Taput Nikson Nababan dan Ketua TP PKK Satika Simamora kepada keluarga korban musibah sambaran petir, Selasa (10/8/2021). PALAPA POS/ Alpon Situmorang

Bupati Taput Sampaikan Bela Sungkawa Kepada Keluarga Korban Tersambar Petir

TAPANULI UTARA- Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan dan Ketua TP PKK Satika Simamora turut berduka atas musibah yang menimpa dua warganya yakni Jekson Pasaribu (36) dan Edison Parulian Mendrofa (39).

Kedua warga naas tersebut tewas seketika akibat sambaran petir ketika hujan deras melanda di areal perladangan cabai mereka di Hutabagasan Desa Hutatoruan I Tarutung Senin (9/8/2021) kemarin.

Kabar duka diterima kemarin dan jasad kedua korban sambaran petir dikebumikan Selasa (10/8/2021), Bupati Nikson mengutus Camat Tarutung Reinhard Lumbantobing menyampaikan bela sungkawa.

"Benar, Pak Bupati dan Ibu Satika mengutus Saya untuk datang ke rumah duka menyampaikan turut berduka cita kepada kedua belah pihak yang mengalami musibah,"ungkap Reinhard.

Reinhard mengatakan, selain menitip pesan Beliau turut berduka juga disampaikan pengganti krans bunga bagi keluarga korban.

"Pesan Beliau, agar keluarga tabah dan kuat menerima cobaan dari Tuhan. Serta bagi warga yang beraktivitas dipersawahan maupun ladang agar berhati-hati terutama saat kondisi hujan disertai petir,"pungkasnya.

BACA JUGA: Dua Warga Taput Mininggal Dunia Disambar Petir

Seperti diberitakan sebelumnya, Hujan deras seketika disertai petir sahut menyahut melanda ibukota Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) memakan korban, dua orang petani cabai warga Hutatoruan I Tarutung tewas seketika.

Peristiwa tersebut terjadi Senin (9/8/2021) sekitar pukul 15.30 Wib di daerah persawahan Huta Bagasan Desa Hutatoruan I. Kedua korban bernama Jekson Pasaribu (36) dan Edison Parulian Mendrofa (39) warga Jalan Sutan Sumurung.

Kapolres Taput melalui Kasubbag Humas Aiptu Walpon Baringbing, Senin (9/8/2021) memaparkan kronologis kejadian. Seitar pukul 13.00 Wib kedua korban meninggal berangkat dari rumahnya untuk memetik cabe milik EPM.

Kondisi cuaca saat kedua korban berangkat masih terang. Sekitar pukul 15.00 Wib tiba-tiba hujan deras dan kedua korban berteduh di pondok kecil yang beratapkan plastik di areal persawahan.

Baringbing mengatakan, sekitar pukul 15.30 Wib petir menyambar pondok tersebut dan kedua korban disambar petir hingga terlempar dan meninggal dunia ditempat.

Baringbing mengatakan saksi mata yang pertama sekali mengetahui kejadian tersebut ibu korban Jekson Pasaribu yakni Timour Hutauruk.

Penulis: Alponso

Previous Post Intan Fauzi Sinergi Dengan Pemerintah Kota Bekasi Sukseskan Vaksinansi
Next PostPPKM di Jawa dan Bali Diperpanjang