Warga harus membayar uang tiket masuk Pekan Raya Kabupaten Bekasi 2019. PALAPA POS/Istimewa

Warga Keluhkan Pekan Raya Kabupaten Bekasi

BEKASI - Sejumlah warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengeluhkan penyelenggaraan Pekan Raya Kabupaten Bekasi (PKRB) 2019 karena tidak gratis seperti kegiatan serupa tahun lalu.

"Gimana kami tidak menjerit, katanya gratis, tapi gratisnya hanya sehari itu juga pas dibuka oleh Bupati Bekasi," kata Entin (44) warga Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur, Jumat (27/9/2019).

Entin yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh tani dengan status janda dua anak itu mengaku berat jika setiap hari musti merogoh kocek saat kedua anaknya memaksa untuk melihat pesta rakyat yang hanya berjarak ratusan meter saja dari kediamannya.

"Mending gak ada sekalian itu pasar-pasar malam begitu, kalau begini caranya. Bukannya bikin kami sejahtera, malah nambah sengsara," ungkapnya.

Sebenarnya saat pembukaan acara pada Jumat (20/9/2019) malam, PKRB dibuka gratis untuk umum, namun mulai hari kedua hingga penutupan acara pada Minggu (29/9/2019) mendatang tiket masuk mulai diberlakukan, berbeda dengan pelaksanaan PKRB tahun sebelumnya yang meniadakan tiket masuk.

Pemberlakuan tiket masuk ini yang kemudian kerap dikeluhkan pengunjung. Berdasarkan pantauan di lokasi setiap pengunjung dikenai tiket masuk seharga Rp5.000 dan juga Rp5.000 untuk parkir kendaraan dengan tarif Rp3.000 untuk karcis parkir serta pengunjung yang membawa kendaraan itu diwajibkan pula membeli air mineral seharga Rp2.000.

"Kalau ada kemajuan sih ngga masalah bayar tiket juga tapi tiap tahun juga begini-begini aja. Pekan raya ya jadinya kayak pasar malam biasa," kata Suliyah (27) salah seorang karyawan swasta yang mengaku mampir ke PKRB usai pulang bekerja.

Warga Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Susanti (37) mengaku sudah dua kali mendatangi PKRB 2019 guna mengurus dokumen kependudukan di stan Disdukcapil Kabupaten Bekasi di area PKRB, komplek parkiran Stadion Wibawa Mukti.

"Ya sama saja kalau begini mah kayak ke kantor pemda, harus bolak-balik. Kirain sehari langsung jadi. Sudah bayar tiket goceng (Rp5.000) kali dua, bayar parkirnya juga sama. Sama saja, bayar-bayar juga ujungnya," kata Susanti. (ant)

Previous Post Otavio Dutra Resmi Menjadi Warga Negara Indonesia
Next PostSampaikan Aspirasi, Ratusan Mahasiswa Demo di DPRD Tebing Tinggi