
Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan Nicodemus Godjang saat memberi pengarahan kepada konstituennya saat reses di Balai RW 012, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Senin (11/11/2019) malam. PALAPA POS/Nuralam
Warga Duren Jaya Masih Keluhkan Soal Banjir
BEKASI - Warga Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur di RW 012 masih mengeluhkan banjir tidak pernah teratasi dalam 10 tahun terakhir. Banjir selalu melanda wilayah tersebut dikala musim penghujan tiba.
Erlan, salah satu warga di RT 07, RW 012 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur mengungkapkan, wilayahnya kerap dilanda banjir. Namun hingga kini belum ada upaya pemerintah untuk mengatasi masalah banjir. Bahkan hal ini terjadi sudah puluhan tahun.
"Saya sudah puluhan tahun tinggal disini, tapi usulan mengenai penanganan banjir tidak pernah terealisasi. Jadi saya berharap melalui Jaring Aspirasi (Reses) yang dilakukan bang Nico Godjang di RW 012 ini, apa yang menjadi harapan warga selama ini bisa terealisasi," kata Erlan, dalam giat Reses anggota DPRD Kota Bekasi, Nicodemus Godjang di Balai RW 012, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Senin (11/11/2019) malam.
Hal yang sama juga diungkapkan Dedi, warga di RT 02, bahwa banjir kerap menghantui warga sekitar tempatnya tinggal, jika musim penghujan datang.
"Itu kalau banjir di tempat saya, di RT 02, bisa sedada orang dewasa, sebab itu saya berharap agar Pemerintah Kota Bekasi bisa memperhatikan wilayah kami ini. Saya belum pernah merasakan anggaran yang dikucurkan dari APBD untuk penanganan banjir disini," kata Dedi.
"Padahal kami disini selalu bayar pajak setiap tahunnya, tapi setiap tahun kami merasakan banjir terus," lanjut dia.
Sementara itu, Riswandi, salah satu tokoh masyarakat di RW 012 mengatakan, banjir disebakan karena kondisi kali lebih tinggi dari permukiman warga. Beberapa kali warga setempat meminta Pemkot Bekasi memecahkan masalah ini, namun hingga saat ini belum ada respon.
"Sejak tahun 2009 hingga kini, belum ada respon atau solusi yang menjawab harapan warga disini. Bukan hanya meninggikan jalan lingkungan kami, tapi harus adanya pembenahan di kalinya," kata Riswandi.
Mendengar aspirasi tersebut, Nico mengatakan, dirinya adalah bagian dari warga Kota Bekasi, terlebih anggota DPRD Kota Bekasi asal daerah pemilihan Bekasi Timur dan Bekasi Selatan.
Sebab itu, aspirasi yang diungkapkan konstituennya dalam reses, akan menjadi usulan yang diagendakan masuk dalam program Pemerintah Kota Bekasi Tahun 2021.
"Kenapa masuk di tahun 2021? Karena pembahasan Rancangan Anggaran untuk tahun 2020, itu sudah tahap proses finalisasi. Sebab itu, usulan bapak-ibu hari ini akan masuk dalam pokok pikiran saya nanti di 2021. Jadi saya harap, bapak dan ibu juga mengerti ya, karena usulan perencanaan pembangunan untuk tahun anggaran 2020 itu sudah dilakukan sama dewan yang sebelumnya," kata Politisi PDI Perjuangan itu.
Menurutnya, anggota dewan adalah "pesuruh" dari amanat rakyat. Sudah sepatutnya, apa menjadi aspirasi warga, harus diperjuangkan.
"Kita ini digaji oleh siapa? Rakyat kan? Kalau kita sudah digaji, tapi tidak kerja, buat apa? Anggota dewan itu pesuruh, kepanjangan tangan dari rakyat, jadi apa yang diusulkan oleh bapak dan ibu disini, tidak hanya akan saya dengarkan, tapi kita sama-sama perjuangkan. Ada sembilan anggota DPRD Kota Bekasi dari dapil Bekasi Timur dan Bekasi Selatan. Bapak dan Ibu tidak perlu sungkan bicarakan hal yang sama, agar semuanya bisa mengawal, memperjuangkan aspirasi bapak dan ibu selama ini di RW 012," kata Nico. (lam)