Para awak media saat dibawa berkeliling melihat tehnologi pengolahan bubur kertas berbahan baku Eucalyptus dan juga instalasi pengolahan limbah PT Toba Pulp Lestari. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

TPL Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan Tangani Limbah Produksi

TOBASA - PT Toba Pulp Lestari (TPL) sebagai salah satu perusahaan penghasil bubur kertas, yang berada di Sosor Ladang Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, dalam menangani limbah produksi menerapkan teknologi ramah lingkungan.

Penanganan limbah padat, gas maupun cair diupayakan seaman mungkin, sehingga tidak menimbulkan polusi maupun dampak lingkungan maupun masyarakat sekitar, terutama keluhan polusi udara dari aktivitas produksi di kilang, dengan pengoperasian lima tungku Digester akan diminimalkan.

Juliandri Hutabarat didampingi Media Relation Natalia Pangaribuan dihadapan sejumlah awak media saat membawa berkeliling di kilang produksi, Kamis (21/11/2019) mengatakan, penanganan limbah dilakukan seaman mungkin.

"Dengan pengoperasian lima tungku Digester, polusi udara yang selama ini menjadi keluhan warga akan dihilangkan sekitar 90 persen," katanya.

Terkait apa yang beredar, TPL membuang limbahnya ke Danau Toba, Juliandri menegaskan, adalah hal yang tidak masuk akal mengingat ketinggian permukaan Danau Toba lebih tinggi dari lokasi pembuangan limbah perusahaan.

"Kita tidak ada membuang limbah cair ke Danau Toba tapi ke sungai Asahan yang juga dilalui air Danau Toba. Jadi tidak mungkin, lagian teknologi pengelolaan limbah cair menerapkan sistem Aerob Metode Activated Sludge atau menggunakan mikro organisme," katanya.

Sehingga, sambungnya, limbah yang dibuang sangat aman dan terbukti air yang sudah diolah digunakan kembali ke kolam ikan. "Jika limbah ini berbahaya maka ikan yang di kolam akan mati, dan juga makluk hidup yang ada di sungai Asahan yang jadi muara limbah pasti akan terkontaminasi," sebutnya.

Senada juga ditambahkan Ahmad Ridho yang merupakan Enviroment Mill mengatakan, dengan pengoperasian lima tungku Digester pada 17 Agustus, maka polusi udara ditekan.

"Baunya sudah berkurang tidak seperti sebelumnya dengan pengoperasian tungku Digester. Dan juga pengolahan limbah cair telah melalui tahapan yang aman bahkan sebelum dibuang ke sungai ada titik controling sekitar 1 km mengecek keamanannya," katanya. (als)

Previous Post Psikiater RSUD Tarutung: Jangan Panggil Mereka Gila
Next PostYudhi Laporkan Oknum Lurah Rahmat Jamhari Ke Polda Metro Jaya Atas Dugaan Pengancaman