
Situasi dan kondisi saat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono pimpin apel di Stadion Patriot Chandrabhaga Kota Bekasi, Senin (17/1/2022). PALAPA POS/ Humas
Terkait Pelayanan Kependudukan Gratis, Lurah Dan Camat Se Kota Bekasi Dapat Tantangan dari Tri Adhianto Tjahyono
BEKASI - Kegiatan Apel rutin Pemerintah Kota Bekasi di Stadion Patriot Chandrabhaga dipimpin Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Senin (17/2/1/2022). menyatakan akan membuat challenge kepada Lurah dan Camat se Kota Bekasi mengenai pelayanan kependudukan gratis.
Dirinya akan mempersiapkan selama satu minggu untuk sosialisasi mengenai challenge tersebut, dan segera disebarluaskan di media sosial ataupun semua perangkat daerah agar dibuatkan integritasnya.
“Apabila ada pungutan apapun jenisnya yang bertanggung jawab adalah kepala wilayah,”kata Plt Wali Kota Bekasi.
Termasuk pelayanan di OPD mengenai keluhan warga masyarakat Kota Bekasi harus respon cepat serta memberikan solusi terbaik, aktif di masing-masing media sosialnya karena masa sekarang adalah masa digitalisasi, termasuk masuk ke dalam instagram ataupun media sosial pribadi Plt. Wali Kota Bekasi untuk segera dilaporkan apapun bentuk keluhannya, yang nantinya kita akan buat award mengenai perangkat daerah terbaik mengenai tanggap sosial dengan taktis dengan zero complain.
Pada apel tepat di tanggal 17 Januari 2022 dengan mengenakan baju Korpri, Plt. Wali Kota Bekasi menerangkan, bahwa identitas yang kita kenakan pada hari ini dibuat tentu ada maksud dan tujuannya, yakni kita bisa wujudkan bersama yang terpaku dalam janji kita sebagai anggota Korpri.
Terkait perkembangan virus Covid-19 jenis Omicron, kembali kita ada persoalan mengenai data, Plt. Wali Kota meminta Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk lebih serius, dan cari perbedaan antara data dengan rilis dari Gubernur Jawa Barat.
“Agar lebih intens karena sekarang ini memakai aplikasi pedui lindungi, pemeriksaan PCR pun sudah masuk ke tingkat pusat. Apapun ceritanya, kita ini cukup tinggi dari data kasus yang ada 83 kasus, sementara di rilis Gubernur Jawa Barat sudah 116 kasus. Saya pun sudah minta ke Dinas Pendidikan mengeai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kita bisa sampai diatas 75 %, agar pada akhir bulan ini bisa hanya 50 % sehingga langkahnya lebih progresif,"ujar Tri Adhianto.
Kedua, saya juga minta vaksinasi dipercepat, dan dikoordinasikan terus dengan 3 pilar, mereka cukup massif, berharap Lurah, Camat mengkoordinasikan dengan tim- tim yang sudah dibentuk.
“Saya yakin dengan inisiasi dan pengalaman yang ada, harusnya sudah seperti remote control yang berjalan sendiri, kemudian juga terkait dengan kembali perketat protokol kesehatan,”katanya menegaskan.
Ketiga, kita sudah masuk mengakhiri bulan Januari untuk selalu menyampaikan bahwa jam 00.00 tanggal 1 harusnya APBD sudah bisa bergulir. Jadi pelajaran - pelajaran yang baik itu harus kita kerjakan sepanjang itu bisa dilakukan.
”Banyak prestasi yang sudah kita capai. Saya kira, hanya Kota Bekasi yang kemudian bertanggung jawab penutupan kegiatan itu tanggal 30 November. Sekarang kita harus mulai, kegiatan lelang yang ada, pembangunan yang ada kita optimalisasikan. Kembalikan supaya warga masyarakat melihat pemerintah terus bekerja dan bergerak memberikan pelayanan yang paling cepat. Kalau kegiatan-kegiatan dirasakan oleh warga masyarakat.
“Hal - hal berkaitan dengan administrasi dan dirasa ada kesulitan, silahkan koordinasikan dengan Sekretaris Daerah,”ungkap Tri.
Terakhir, Plt. Wali Kota mengingatkan disiplin sebagai ASN dan non ASN pekan ini Lurah menggerakkan setiap pegawai yang ada melihat kebutuhan masyarakat. Dia mencontohkan kurangnya koordinasi dan pelayanan terhadap masyarakat, di Kecamatan Bekasi Utara ketinggian air cukup tinggi dan ternyata sudah setahun tidak melakukan pengerukan dan pembersihan terhadap saluran air.
Oleh karena itu, semua yang terkait dengan pelayanan publik terus digerakkan dan hadir di masyarakat. Masyarakat akan bahagia jika Pemerintah dan semua jajarannya menyambagi dan diajak bicara serta dengar keluhan.
“Yakin bahwa tidak semua persoalan bisa kita selesaikan sekaligus, minimal mereka punya ruang, waktu untuk dapat ungkapkan apa yang menjadi harapan dan keinginan. Tugas kita meminimalisir, mengimplementasikan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam rangka kita untuk dapat mengimplementasikan keinginan dari warga masyarakat. (Humas/Yud).