Terdampak Covid-19, Konsumen Minta Tarif Air PDAM Tirta Patriot Diturunkan
BEKASI – Konsumen terdampak Corona Virus (Covid-19) meminta PDAM Tirta Patriot menurunkan tarif air agar meringankan beban masyarakat tengah terhimpit ekonomi akibat kebijakan Pemerintah meliburkan masyarakat dari aktivitas usahanya.
Alika (32 tahun), warga Kelurahan Pejuang, Kecamatan Bekasi Utara menuturkan, perekonomian keluarganya tidak stabil sejak adanya kebijakan Pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Saya berharap Pemerintah Kota Bekasi dapat memberikan keringanan bagi para pelanggan PDAM Tirta Patriot, yang rata-rata terdampak kebijakan Covid-19. Bila perlu digratiskan beberapa bulan,” kaya Alika, Selasa (7/4/2020).
Kebijakan penurunan tarif air, menurut Alika, selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat memberikan keringanan bagi masyarakat pengguna listrik (PLN).
"Kalau tarif listrik juga ada keringanan, kenapa tarif air gak ada?, kan sama-sama Pemerintah. Mereka harus tahu kondisi sekarang seperti apa yang dialami warga," cetus Alika.
Sementara, Nur Kholis, warga Wisma Asri Kecamatan Bekasi Utara, meminta pihak PDAM Tirta Patriot menggratiskan tarif air selama wabah Corona berlangsung.
"Saya minta digratiskan saja, karena keuangan keluarga sedang terpuruk. Kalau kita dipaksa bayar normal, terus kita dilarang bekerja sama Pemerintah, nanti mau makan apa keluarga saya. Tolong ada kebijakan buat kita semua," ujar Nur Kholis.
Dikatakannya, meski tarif air tidak seberapa besar, namun bagi Nur Kholis, situasi saat ini memaksa masyarakat meminimalisir pengeluaran. Sebab, selama wabah virus Corona terjadi, Pemerintah menganjurkan seluruh masyarakat untuk stay at home.
"Jangankan jutaan, ratusan ribu juga sulit kalau sekarang. Kita dipaksa bayar, terus uangnya gak ada, apa mau dicabut dan kita rakyat kecil dibiarkan sengsara? Saya harap Pemerintah bisa mengerti problem warganya," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Sholihat menegaskan pihaknya tidak menurunkan tarif air ataupun memberi keringan pembayaran kepada para pelanggan setiap bulannya. Alasannya, distribusi air kepada pelanggan tetap berjalan normal tanpa ada kendala hingga kini.
"Pelayanan air berjalan normal. Untuk tarif belum diberlakukan keringanan," kata Sholihat saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Selasa (7/4/2020).
Sejak terbitnya kebijakan meliburkan para pekerja serta banyaknya masyarakat di PHK dari perusahaan, Sholihat mengklaim hingga kini tidak ada hambatan mengenai pembayaran tarif air, sehingga, pihaknya belum bisa mengambil kebijakan mengenai penurunan tarif atau subsidi silang bagi pelanggan berpendapatan rendah.
Selain itu, Sholihat juga menerangkan pihaknya belum mengkalkulasi penerimaan pembayaran apakah mengalami penurunan atau hambatan tertentu. "Belum ketahuan secara pastinya," pungkasnya. (lam)