
Kades Lobu Hole Marajon Simorangkir dan Sekdes Gopas Simorangkir bersama Camat Siatas Barita Dompak Simanjuntak dan staf Tanner Simanjuntak terkait pelurusan informasi jaringan listrik. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Sejak 23 Tahun Lalu, Jaringan Listrik Hadir di Desa Lobu Hole
TAPANULI UTARA - Kepala Desa Lobu Hole, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Marajon Simorangkir mengatakan jaringan listrik masuk desa sejak 23 tahun yang lalu. Hal ini ditegaskannya, ketika membantah pemberitaan salah satu media online yang menyebut setelah 20 tahun warga desa Lobu Hole baru menikmati listrik.
"Kalau jaringan listrik sudah masuk ke Lobu Hole sejak tahun 1997, artinya sudah 23 tahun yang lalu," kata Marajon didampingi Sekdes Gopas Simorangkir saat menerima kehadiran Camat Siatas Barita Dompak Simanjuntak dan Tanner Simanjuntak.
Dikatakannya, bahkan jaringan listrik lebih dulu masuk dibandingkan jalan aspal. "Jadi aneh kalau dibilang jaringan listrik baru dinikmati warga saya sesudah 20 tahun, yang ada mungkin rumah tersebut baru masuk arus listrik, karena mungkin masalah biaya ataupun rumah itu baru dibangun," ungkapnya.
Diakuinya, tiga dusun yang ada diwilayahnya, baik Dusun I (Lumban Balian, Lumban Tonga Tonga, Holbung), Dusun II (Hutanamora dan Lumban Nadapdap), serta Dusun III Hutajulu (Huta Parmulaan, Hutabagasan dan Huta Parserahan), telah masuk jaringan listrik. "Semua sudah masuk jaringan, hanya kendala kita saat ini, yakni sinyal telepon selular," ungkapnya.
Senada juga disebutkan, Sekdes Lobu Hole Gopas Simorangkir membenarkan, bahwa jaringan listrik sejak tahun 1997 telah masuk. "Saya ingat kami ikut membantu menarik dan mengangkat kabel, bahkan arus listrik masuk ke rumah penduduk juga mendapat bantuan subsidi kala itu," ungkapnya.
Usai menemui Kades, Camat Siatas Barita Dompak Simanjuntak serta www.palapapos.co.id pun menyambangi kediaman Jupri Simorangkir (34), warga Dusun Lumba Nadapdap yang mengakui jika arus listrik baru masuk kerumahnya pada hari Jumat kemarin.
"Kami baru sepuluh bulan tinggal dirumah ini, dan memang ketika itu ingin memasukkan arus, biayanya cukup tinggi ada agen katanya dari PLN minta Rp15 juta, ya kami mana mampu," ungkapnya.
Selanjutnya, ia pun menambahkan, saat itu ada reses salah satu dewan DPRD Provinsi di Simanampang, ia pun mememinta bantuan biaya yang telah dibebankan PLN.
"Sekarang ada tiga orang yang disambung listrik, dan bukan kami bilang jaringan tidak ada tapi saat itu biaya sambungannya yang cukup tinggi," kata Jupri didampingi istrinya boru Simanjuntak. (als)