Ketua Dekranasda Taput Satika Simamora saat menjelaskan hasil kerajinan tangan produksi masyarakat di kantor Dekranasda. PALAPAPOS/Hengki Tobing

Satika Simamora: Kerjasama Stakeholder Percepat Kemajuan Sektor Ekonomi Kreatif di Taput

TAPANULI UTARA - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora mengatakan sektor ekonomi kreatif dapat berkembang apabila tercipta kerjasama yang baik seluruh stakeholder atau pihak-pihak yang terkait dengan sektor tersebut.

Hal itu ia sampaikan disela-sela kunjungan rombongan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diketuai Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, Ari Juliano Gema ke galeri Dekranasda Taput yang berada di Pardangguran Jalan Tarutung-Balige, Desa Hutagalung Siwaluompu, Tarutung, Selasa, (6/8/2019). 

"Saya yakin dengan semakin dikenalnya produk-produk pelaku ekonomi kreatif dari Taput, akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian pengerajin. Namun untuk percepatan pengembangan ekonomi kreatif ini, butuh kerjasama semua pihak," katanya.

Ia menambahkan, Dekranasda dan pemerintah kabupaten tetap berupaya agar sektor ekonomi kreatif semakin cepat berkembang.

"Dekranasda Taput akan terus siap membina seluruh kelompok pengerajin. Upaya-upaya yang kita tempuh ini bertujuan untuk menaikkan pendapatan para pengerajin agar hasil karyanya lebih dihargai. Namun masyarakat itu sendiri juga harus memberikan dukungan dan perhatian," ucapnya.

Sebelumnya, rombongan Bekraf yang datang mengunjungi galeri Dekranasda disambut Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat dan Ketua Dekranasda Satika Nikson Nababan boru Simamora. 

Selain itu, terlihat hadir beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Taput dan para pengurus Dekranasda.

Ketua Dekranasda Taput terlihat memperkenalkan berbagai produk hasil binaan Dekranasda. Deputi bersama rombongannya mengungkapkan rasa kagum dan memuji kreativitas Dekranasda Tapanuli Utara serta tak lupa berbelanja beberapa produk. 

“Luar biasa hasil kreativitas Dekranasda yang mampu membina kelompok masyarakat untuk menghasilkan nilai ekonomi terutama dalam melestarikan budaya tenun ulos. Usaha seperti ini perlu pendampingan dan juga dipikirkan bagaimana kedepannya supaya mendapat bantuan, baik itu dari investor maupun Pemerintah Atasan,” ucap Ari.

Beberapa hasil produksi binaan Dekranasda yang dikenalkan, antara lain tenun ulos dan pakaian jadi berbahan tenun, wine coffee gogo, berbagai makanan ringan olahan, beragam hasil kerajinan tangan masyarakat. (eki)

Previous Post Bupati Solok Selatan Penuhi Panggilan Ombudsman Sumbar
Next PostPenertiban PKL, Kasatpol PP Medan Disiram Air Panas