Pelayanan RSUD Tipe D Jatisampurna masih belum maksimal, karena keterbatasan SDM dan sarpras. PALAPA POS/Nuralam

RSUD Tipe D Jatisampurna Masih Kekurangan SDM

BEKASI - Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D milik Kota Bekasi di Kecamatan Jatisampurna, terbentur pada persoalan sumber daya manusia, sehingga dalam pengoperasionalannya belum berjalan lancar.

"Begitupun untuk sarana prasarana (Sarpras) pendukung juga masih terbatas tentu masih banyak kekurangan. Tapi tentunya harus dimaklumi karena RSUD Tipe D ini belum tiga bulan beroperasi," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D Jatisampurna, Anastasia Happy, Jumat (1/11/2019).

Diketahui RSUD di jalan Puskesmas, Kelurahan Jatisampurna, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi ini mulai beroperasi sejak 2 September 2019. Namun kondisinya belum mumpuni, sehingga diperlukan perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarana serta peningkatan jumlah SDM.

Untuk jam operasional RSUD tipe D Jatisampurna tersebut mulai pagi hingga pukul 21.00 WIB. Adapun layanan berjalan seperti rawat jalan, Unit Gawa Darurat (UGD), kebidanan, gigi dan fisioterapy.

“Rencananya akan ada pelayanan untuk spesialis anak, spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam,” ujar Anastasia.

Menurutnya, kuncinya adalah SDM, meski sarana dan prasarana memadai. Namun tidak ditunjang SDM maka tidak bisa dioperasikan. Dia mencontohkan untuk fasilitas radiologi sudah mendukung tapi petugas radionya masih dalam proses perekrutan.

Diklaimnya, terbatasnya SDM membuat pelayananan di RSUD Jatisampurna menjadi terbatas dan tidak sepenuhnya berjalan. Tidak berjalannta pelayanan radiologi sebagai contoh karena kekurangan SDM.

Selanjutnya, dia juga menjelaskan sarana lainnya harus perhatikan. Misalkan untuk pengolahan IPAl juga dalam tahap proses, pengolahan sterilisasi alat dan gas medisnya.

“Ini lagi kami usahakan untuk kami kejar insya allah Januari tahun depan kami bisa lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, Kasi Penunjang Medis RSUD Tipe D Jatisampurna Dwi Sudarwanto mengakui sejak pengoperasionalan, per hari jumlah pasien berkunjung untuk berobat masih terbilang kecil hanya puluhan.

“Untuk jumlah pasien berobat bervariasi per harinya. Diperkirakan 15 sampai 20 orang pe rhari, rata-rata masyarakat berobat di Poli Umum dan ikut fisioterapi paska sakit,” kata dia. (lam)

Previous Post Kades Adiankoting Bangun Jembatan Penghubung ke Lahan Pertanian
Next PostDrainase dan TPT Dibangun Pendukung Akses JUT Sitonong Parsibarungan