
RSUD Tarutung Taput pasang target pusat rujukan regional, pendidikan, jantung dan hipertensi. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
RSUD Tarutung Bakal Dijadikan Pusat Rujukan Regional, Pendidikan, Jantung dan Hipertensi
TAPANULI UTARA - Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung Tapanuli Utara ditargetkan akan jadi pusat rujukan regional, pendidikan, jantung dan hipertensi. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertahankan kelas Rumah Sakit tipe B, akreditasi Paripurna serta meraih penilaian Grade A untuk kinerja pengolaan keuangan dari BPKP Pusat.
Berbagai kelengkapan sumber daya manusia berupa dokter spesialis yang saat ini mencapai 30 orang, Badan Layanan Umum Daerah tersebut juga menyiapkan sarana prasarana alat kesehatan.
Adapun sarana prasarana yang tahun ini dibenahi, yakni kelengkapan mesin cuci darah menjadi 32 unit. Dengan jumlah mesin cuci darah tersebut pastinya RSUD Tarutung akan jadi pusat pasien cuci darah bagi RSUD sekitarnya. Belum lagi akan dibangunnya CT Scan demi meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Direktur RSUD Tarutung dr Jandri Nababan kepada palapapos.co.id, Sabtu (31/8/2019) saat ditanyakan tujuan pusat rujukan regional, pendidikan, jantung dan hipertensi mengatakan itu targetnya lima tahun kedepan. "Itulah RPJM kita yang akan jadi patron ataupun tolak ukur peningkatan pelayanan kesehatan bagi pasien," katanya.
Rujukan Regional dimaksudkan Jandri bahwa RSUD Tarutung akan menjadi pusat rujukan bagi Sibolga, Tapteng, Humbang Hasundutan dan Samosir. "Dengan kelengkapan alkes maupun dokter spesialis, pastinya RSUD daerah tetangga pasti merujuk pasiennya ke rumah sakit ini. Dan tentunya itu akan menambah pendapatan rumah sakit kita," katanya.
Begitu juga nantinya untuk pasien pengidap jantung maupun hipertensi," Makanya kita berkutat agar status lahan ini milik Pemkab sehingga berbagai bantuan DAK dari Kemenkes tidak pulang kembali seperti sebelumnya akibat kita tidak mampu memenuhi sertifikat lahan," tambahnya.
Kalau untuk pusat pendidikan, mantan Kadis Kesehatan tersebut berharap, dengan kelengkapan sarpras maupun SDM. Pegawai maupun dokter dari daerah tetangga datang dan belajar ke RSUD sistem penerapan Badan Layanan Umum Daerah.
"Kita kemarin jadi tempat study banding rumah sakit umum Aek Kanopan Labuhan Batu Utara atas rekomendasi BPKP Pusat," ungkapnya.
Lebih jauh, Jandri juga menyatakan, capaian prestasi ataupun predikat yang diraih RSUD Tarutung tidak lepas dari peran Bupati Taput Nikson Nababan.
"Kita dicambuk dan dimotivasi Beliau bagaimana agar RSUD ini bisa semakin meningkat pelayanannya. Dan juga sinerginitas seluruh elemen di RSUD modal utama untuk mengembangkan dan memajukan pelayanan bagi pasien," pungkasnya. (als)