PT Melia Network Indonesia (MNI) memberikan bantuan Alat Perlengkapan Diri (APD) kepada RSCM Jakarta dan RS Ananda Bekasi, Jumat (27/3/2020). PALAPAPOS/Nuralam

PT MNI Sumbangkan APD Kepada RSCM Jakarta dan RS Ananda Bekasi

BEKASI - PT Melia Network Indonesia (MNI) sebagai perusahaan swasta bergerak di bidang perdagangan umum dan kontraktor, mendonasikan 36.000 pasang sarung tangan dan 40 pasang sepatu booth kepada dua rumah sakit rujukan penanganan Virus Corona di Jakarta yakni RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Ananda Kota Bekasi yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).

Kegiatan ini dilakukan untuk membantu, mendukung dan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis yang telah bekerja keras tanpa henti sebagai garda terdepan dalam perang melawan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Direktur Utama PT MNI, Halasan Michael Nababan menuturkan, dalam kondisi darurat seperti ini masih saja ditemukan oknum atau pihak yang menyalahkan dan menyindir pihak lain yang tengah bekerja keras melalui opini-opini yang tidak berdasar maupun tidak beretika di media sosial.

“Banyak opini beredar di media sosial yang menyudutkan pihak yang sedang bekerja keras laju penyebaran COVID-19, tentu tindakan tersebut sangat disayangkan. Seharusnya kita sebagai bagian dari masyarakat, mendukung penuh para tenaga medis yang bekerja keras menahan laju penyebaran corona, dan yang menghitung dampak negative secara ekonomi yang terjadi saat ini,” ucap Michael, Jumat (27/3/2020).

Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah masyarakat dapat bahu membahu dengan memberikan bantuan langsung baik berupa ketersediaan masker, satung tangan, bahkan handsanitizer, disamping menjaga diri agar tetap di rumah.

“Jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah dari luar rumah, dan tetap melakukan Social Distancing (Jaga Jarak) dan Physical Distancing (Jaga Kontak Fisik) dalam beraktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Dokter Residence RSCM, dr. M Reza megapresiasi bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan COVID -19 di rumah sakit tempatnya bekerja.

Kendati kebutuhan tersebut sudah teranggarkan dari pemerintah, namun menurut Reza, RSCM tetap membutuhkan bantuan dari pihak-pihak lain. Sebab, kebutuhan dalam menangani COVID-19 sangat tinggi.

"Kita sangat butuh APD, karena ini perlengkapan habis pakai yang sudah jarang diperjualbelikan,” katanya saat menerima perwakilan PT MNI di RSCM Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Hal sama diungkapkan Direktur Utama RS Ananda Bekasi, dr. Titi Masrifahati saat menerima bantuan APD. Ia berharap,bantuan PT MNI bisa menjadi contoh bagi pihak swasta lain agar membantu rumah sakit rujukan yang kekurangan APD.

“Kami dari RS Ananda baru menerima bantuan APD untuk tim medis. Kita saat ini memang sedang kekurangan APD, karena suplainya sedikit dan stok yang ada juga terbatas,” tuturnya.

Sejak menjadi RS rujukan COVID-19, Titi mengaku kewalahan dengan keterbatasan APD yang dimiliki. Menurutnya, sebelum terjadi wabah virus corona, pihaknya mempunyai stok APD minimal satu bulan. Namun sekarang hanya mampu beberapa minggu.

“Stok yang ada saat ini hanya cukup hitungan beberapa minggu, tidak seperti biasanya bisa sebulan. Kita belum pernah mengalami hal seperti ini, sehingga ini membuat kami cukup cemas, dikhawatirkan keberlangsungan suplai APD terlambat,” ungkapnya.

Sementara, sejak mewabahnya Virus Corona di Kota Bekasi, Titi mengungkapkan telah menangani 15 kasus pasien yang terindikasi dan positif COVID-19.

“Sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19, tentunya menerima pasien baik dari Kota Bekasi maupun Jakarta dan Kabupaten Bekasi. Sejauh ini ada 15 pasien yang ditangani disini, ada yang pulang dan dirujuk ke RSUD. Kalau yang pulang, itu dinyatakan membaik dan melakukan isolasi mandiri di rumah sambil melaporkan ke Puskesmas setempat,” pungkasnya. (lam)

Previous Post Cegah Covid-19, Dinkes ‘Hujani’ Kota Tebing Tinggi dengan Disinfektan
Next PostHingga Detik Ini, RSUD Tarutung Belum Terima APD Bantuan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi