Dian dan pihak manajemen lainnya saat hendak menuju pertemuan disebuah warung/rumah warga di Ajibata guna mendengarkan tuntutan masyarakat. PALAPAPOS/Jes Sihotang

PT Aquafarm Dituding Feodal, Puluhan Pemuda Ajibata Cegat Truk Tanki PT AN

TOBASA - Naposo Bulung (Pemuda) Ajibata, Kecamatan Ajibata Kabupaten Tobasa berbaur dengan warga lainnya mencegat truk tangki pengangkut panen ikan Nila milik PT Aguafarm Nusantara (AN) untuk melintas di jalan Ajibata sebelum bertemu dengan pihak perusahaan untuk merealisasikan empat tuntutan masyarakat Ajibata, Kamis (9/5/2019).

Sekitar pukul 13.00 Wib, kurang lebih 70 pemuda beramai-ramai berdiri di badan jalan Ajibata menghadang truk tangki milik perusahaan sembari memegang pengeras suara menyerukan agar PT AN adil dan harus transparan dalam setiap pembukaan lowongan kerja, terlebih untuk memberi kesempatan bagi pemuda setempat. 

Situasi sempat ricuh adu mulut dan nyaris adu jotos antar pemuda setempat dan pihak yang diduga sebagai pendukung perusahaan PT AN. Selanjutnya, situasi agak mereda setelah pihak polisi setempat datang di TKP guna meredam situasi dan pihak perusahaan akhirnya bersedia bertemu dengan massa.

Mewakili Pemuda Ajibata, Andi sambil memegang toa mengatakan, bahwa aksi damai spontan ini dipicu akibat pihak PT AN tidak transparan kepada warga sekitar terkait penerimaan tenaga kerja dan diduga nepotisme, sehingga mencegat truk tanki pembawa ikan agar bertemu dengan pihak pimpinan perusahaan untuk menuruti empat poin permohonan masyarakat, yakni meminta maaf kepada warga karena diduga dilecehkan perusahaan melalui Dian (HRD CSR).

"Saya Tau Karakter Orang Batak" seperti ditirukan Irwandi Sirait dan kepada sayalah kau sebut begitu, Kata Irwandi.

Lalu, tuntutan berikut adalah transparansi dengan lowongan pekerjaan kepada warga sekitar, memperbaiki jalan Ajibata yang rusak diduga akibat alat transportasi perusahaan dan harus terbuka memberi informasi kepada warga.

"Kita meminta agar perusahaan memperhatikan tuntutan pemuda dan warga sekitar dan kami berikan kesempatan dalam jangka waktu dua minggu setelah aksi ini," ujar perwakilan massa dalam membacakan tuntutannya.

Warga lainnya, memimta untuk memberi kesempatan kepada pemuda setempat dengan cara membuat pengumuman bila ada lowongan pekerjaan, memperbaiki jalan yang rusak diduga akibat tumpahan air dari tangki ikan, kami tidak mau jadi penonton, dikampung kami sendiri.

Sementara itu, lima staf perwakilan perusahaan PT AN melalui karyawan baru yang disebut sebagai Konsultan External mengatakan, pihaknya sudah mencatat empatpermintaan warga dan akan disampaikan ke pimpinan perusahaan untuk dibahas lebih lanjut.

"Mudah-mudahan ada hasil secepatnya dari perusahaan, kami sudah minta maaf kepada warga yang merasa dilecehkan dan menampung aspirasi warga sebagai notulen rapat prioritas di perusahaan mudah-mudahan cepat direalisasikan," ujar Sinaga.

Sementara itu, Kapos Ajibata Sub Sektor Polsek Huta Julu Tobasa Aiuptu S Siringoringo dan personil Bripka JR Paranginan, Brigadir S Nasution pada saat aksi damai meminta kepada pemuda untuk tetap menjaga keamanan dan kekondusifan Ajibata dan mengimbau pemuda tidak melakukan tindakan anarkis dan menganggu arus lalulintas.

Akhirnya, setelah kedua belah pihak bertemu dan saling menjelaskan, massa pun membubarkan diri setelah adanya pertemuan dan persetujuan dengan pihak perusahaan, situasi aman dan kondusif serta aktifitas pengangkutan ikan PT AN kembali normal.

Namun, saat wartawan hendak melakukan wawancara kepada Dian dari pihak PT AN, Dian sambil berlari kecil meninggalkan wartawan dan langsung naik ke sebuah mobil jenis Strada dengan alasan buru-buru, hingga berlalu menuju arah Parapat tanpa penjelasan apapun. (jes)

Previous Post Kapolda Sumut Keluarkan Maklumat Dalam Menyampaikan Pendapat
Next PostJokowi-Ma’ruf Unggul Di 28 Daerah Usai Hitung 31 Kabupaten/Kota Di Jatim