
Proyek milik Bina Marga Provsu di Dusun Batu Hapur Desa Najumambe Pangaribuan Taput yang baru dikerjakan rusak dan longsorannya menghantam areal persawahan milik masyarakat. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Proyek Bina Marga Sumut Bikin Rusak Areal Persawahan Warga Pangaribuan
PANGARIBUAN - Warga Kecamatan Pangaribuan, Tapanuli Utara, mengeluhkan longsoran material akibat pembangunan dan pelebaran jalan yang melintasi Dusun Batu Hapur, Desa Najumambe, memicu kerusakan areal persawahan.
Salah seorang warga sekitar, Jonas Siregar membenarkan, hingga kini pihak rekanan dari Bina Marga Sumut tidak kunjung memperbaiki kerusakan jalan yang baru saja usai dibangun.
"Kita kecewa, pihak Bina Marga terkesan tidak peduli bahkan tidak ambil pusing terkait apa yang menimpa areal persawahan masyarakat," katanya, Senin (25/2/2019).
Akibat longsoran itu, puluhan hektar persawahan milik warga dihantam material batu dan tanah dari longsoran bangunan jalan Hotmix serta Dyk pengaman tersebut.
"Pernah mereka turun dan melihat kerusakan akibat proyek pembangunan tersebut kemudian berjanji akan memberikan ganti rugi, namun hingga kini hanya janji-janji yang diterima petani," kesalnya.
Senada juga disampaikan Gompang Gultom, bahwa aktivitas pembangunan maupun pelebaran ruas jalan dari Pangaribuan ke Garoga tepatnya di Dusun Batu Hapur Desa Najumambe menghantam areal persawahan.
"Kita tidak tahu dimana salahnya, bangunannya kurang kuat ataukah hujannya yang terlalu deras sehingga mengakibatkan Dyk penahan tanah hampir amblas," ungkapnya.
Gompang berharap, Bina Marga segera memerintahkan rekanannya untuk memperbaiki sehingga kerusakannya tidak semakin parah.
"Imbasnya areal persawahan dibawahnya rusak dihantam longsoran dan bila tidak ditangani Saya yakin jalin Pangaribuan-Garoga bisa putus," ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Sarma Hutajulu yang mengetahui kerusakan ruas jalan tersebut mengatakan sudah disampaikan ke instansi terkait.
"Kita sudah sampaikan ke Bina Marga beserta foto yang dikirim warga. Saya akan kawal agar bangunan itu segera diperbaiki sehingga tidak semakin parah kerusakannya," pungkasnya.
Sementara itu, UPT Bina Marga Tarutung saat dikonfirmasi via selular hingga berita ini diturunkan belum dijawab. Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan berupa jalan hotmix sekaligus pelebaran proyek tahun 2018 milik Bina Marga Provinsi Sumut longsor.
Paket pekerjaan itu menurut informasi dimulai bulan November 2018 dan diperkirakan tuntas bulan Januari 2019 longsorannya merusak areal persawahan milik warga. (als)