Presiden Jokowi: Persoalan Jakarta Banjir Dan Macet
BALIKPAPAN - Presiden Joko Widodo menilai persoalan ibu kota Jakarta hanyalah banjir dan macet, dan dua masalah tersebut sedang dikerjakan solusinya. Hal tersebut terungkap dalam acara diskusi Presiden Jokowi dengan wartawan di Balikpapan pada Rabu (18/12/2019), saat wartawan menanyakan banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta pada Selasa (17/12/2019), bahkan sejumlah video sempat viral menunjukkan besarnya volume air. "Persoalan besar di Jakarta hanya 2 yaitu banjir dan macet. Penanganan banjir, kita masih dalam proses membangun bendungan yang namanya Sukamahi dan Ciawi di Bogor. Selesai kira-kira akhir tahun depan Insya Allah," kata Presiden di Balikpapan, Rabu. "Kalau dua bendungan itu sudah jadi, banjir Jakarta bisa lebih dikendalikan, namun sangat tergantung dengan pembersihan got atau salura, kemudian pelebaran Ciliwung yang sampai di Jakarta ada menyempitan, ketiga manajemen pengelolaan pintu-pintu air dan pengerukan waduk-waduk di Jakarta seperti waduk Pluit dan lainnya," tambah Presiden. Selanajutnya mengatasi macet, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sudah ada sejumlah transportasi massal di Jakarta. "Untuk urusan macet, kita juga sudah membangun mass rapid transport (MRT) tahap 1 sudah selesai, bangun light rapid transport (LRT) akhir 2021 Insya Allah selesai, udah pasti mengurangi macet," ungkap Presiden. Langkah pamungkas adalah dengan mengintegrasikan 6 moda transportasi di Jakarta.
"Dan tentu mengintegrasikan dari moda transportasi yang ada LRT digabung dengan MRT digabung dengan Transjakarta dengan commuter line dengan kereta bandara, dan nanti mungkin dengan kereta cepat, jadi 6 transportasi diintegrasikan semua akan sangat mengurangi kemacetan Jakarta," jelas Presiden.
Namun Presiden mengatakan, bila ibu kota negara tidak pindah sepertinya sulit terhindar dari kemacetan. "Tapi sekali lagi kalau tidak pindah ibu kota ya memang tetap sulit, karena semua orang ingin meniti karir di Jakarta, maka hari ke hari kepadatan penduduk semakin bertambah," ungkap Presiden. (red)