Anak-anak dibawah umur dilibatkan melakukan demo di gedung DPRD Kota Bekasi, Jumat (6/12/2019). PALAPA POS/Istimewa

PGM Minta Jangan Libatkan Anak- anak Dalam Politik dan Kebencian

BEKASI -,Aksi unjukrasa yang dilakukan sejumlah massa yang mengklaim sebagai Forum Solidaritas Bela Nabi Muhammad SAW, di DPRD Kota Bekasi, Jumat (6/12/2019), bukan mendapat sempatik, malah menuai kontroversi karena dalam aksi libatkan anak dibawah umur.

Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi menyebut kegiatan demonstrasi di DPRD Kota Bekasi, melibatkan anak-anak dibawah umur bertentangan dengan Undang-undang Perlindungan Anak. Apalagi aksi yang dilakukan bersifat menyudutkan pihak lain sehingga menimbulkan ekses sosial.

"Melibatkan anak-anak dalam aksi unjuk rasa sangatlah tidak tepat. Karena sesuai pasal 15 UU No. 35/2014 juncto No. 23/2002 tentang perlindungan anak disebutkan bahwa anak-anak harus dilindungi dari penyalahgunaan kegiatan politik, pelibatan dalam kerusakan sosial, dan pelibatan dalam peristiwa yang mengandung kekerasan," ungkap Ketua KPAD Kota Bekasi, Aris Setiawan. Sabtu (7/12/2019)

Hal sama diungkapkan Ketua Perkumpulan Guru Madrasah Kota Bekasi, Gumbad Syah. Ia menilai apapun alasannya, unjukrasa melibatkan anak-anak tidak dibenarkan. Apalagi anak yang masih dalam usia sekolah yang seharusnya pihak sekolah tidak mengizinkan.

"Jangan libatkan anak-anak dalam hal politik atau kebencian. Apalagi terkait dengan apa yang viral sekarang,"ucap Gumbad kepada palapapos.co.id.

Baca Juga: KPAD Kota Bekasi Sesalkan Demonstrasi Libatkan Anak Dibawah Umur

Ia meminta kepada para orangtua yang mengajak anaknya berunjukrasa, agar tidak melakukan kembali.

"Cobalah kita belajar menyudahi. Jangan korbankan generasi penerus untuk hal-hal yang lebih kepada perpecahan," ujar Gumbad mengisyaratkan agar persoalan yang mencuat, terutama menyangkut Tokoh Nu yakni Gus Muwafiq agar disudahi. Menurutnya, sifat Nabi Muhammad adalah pemaaf dan toleran kepada semua umat.

"Jika kita muslim maka Kita saling memaafkan dan toleransi. Wa'tasimuu bihablillahi jamiaa wala tafarroqu. Ini dasar dari sila ke 3 Pancasila. Mari rajut kembali kedamaian yang sudah tercabik dengan benang ketulusan dan kesabaran," pungkasnya. (lam)

Previous Post Amien Rais Geram Saat Peserta Rakernas PAN Teriak "Lanjutkan"
Next PostMoU Bupati TaputĀ  dengan PLN, Kades Pardomuan Nauli : Kami Segera Nikmati Listrik