Ilustrasi. PALAPAPOS/Istimewa

Pemkot Bekasi Siapkan TKK Sebagai Pengganti 200 Guru PNS Pensiun

BEKASI - Untuk mengantisipasi kekosongan jam belajar akibat pensiunnya 200 guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyiapkan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) untuk mengajar di SD dan SMP Negeri yang kosong tersebut.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengakui persoalan kekurangan tenaga pendidik merupakan problem Nasional yang terjadi hampir disetiap daerah. Karena itu, pihaknya mempersiapkan TKK yang ada sebagai guru pengganti.

"Memang ada 200 Guru PNS tahun ini yang pensiun. Makanya harus ada tenaga TKK yang akan kita libatkan. Nanti akan kita lihat latar belakangnya, kita akan sosialisasi dan latih, serta kita evaluasi pada saat kegiatan belajar mengajar. Tentunya bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik agar siswa menjadi generasi yang lebih baik lagi," kata Tri Adhianto, Senin (2/3/2020).

Langkah dilakukan Pemkot Bekasi, kata Tri, yakni optimalisasi tenaga guru yang ada, serta memisahkan antara tenaga pendidik dan administrasi.

"Kita akan lakukan optimalisasi pegawai ASN yang kita miliki, apakah memiliki basic pengajar atau tidak. Tentu dibeberapa SKPD ada pegawai yang latar belakangnya sebagai tenaga pendidik, kemudian diperbantukan di SKPD lain, ini yang akan kita optimalkan perannya," jelas Tri.

Sementara, Kepala Disdik Kota Bekasi, Inayatulah memastikan tidak ada kendala untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sejumlah Sekolah, kendati terdapat 200 guru PNS yang pensiun.

"Kita sudah antisipasi dengan melibatkan guru piket maupun GTK dan TKK," kata Inayatulah.

Dia menjelaskan, selain memanfaatkan GTK, Guru TKK dan Guru Piket, pihaknya akan menambahkan jam mengajar pada setiap guru.

"Guru maksimal mengajar itu 24 jam, nah kita akan tambah menjadi 30 sampai 35 jam, dan itu salah satu antisipasi," ucapnya.

Inayatullah optimis dengan penambahan tersebut akan berdampak baik dalam proses KBM di sekolah. Meski begitu, ia berharap ada penambahan guru PNS sebagai pengganti pensiun.

"Saya juga berharap Pemerintah dapat mengangkat Guru TKK dan Honorer menjadi PNS atau mengangkat guru-guru yang ada. Karena Guru PNS di Kota Bekasi sangat minim," tandasnya. (lam)

Previous Post Ketua MKKS SMP Taput Sambut Baik Pelatihan Guru Matematika
Next PostGencarkan Gotong Royong, Josua: Kita Harus Jaga Wajah Pintu Masuk Taput