
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tebing Tinggi Marimbun Marpaung saat di Posko Covid. PALAPAPOS/Ronald Pasaribu
Pemko Tebing Tinggi Siap Ganti Beras Rusak Bantuan Kepada Warga
TEBING TINGGI – Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, siap mengganti beras bantuan dampak Covid-19, yang kualitas berasnya dikeluhkan warga usai pembagian bahan pangan gratis beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tebing Tinggi Marimbun Marpaung kepada wartawan di Posko Covid-19 Jalan Sutomo Tebing Tinggi, Selasa (21/4/2020) menjelaskan jika pihaknya belum ada menerima laporan atau keluhan warga terkait kualitas beras dibagikan.
"Kita bekerjasama dengan Perum Bulog Cabang Medan, dan apabila ada kemasan beras yang rusak mereka bersedia mengganti," kata Marimbun.
Untuk itu Kadis Pertanian ini mengimbau kepada warga penerima bantuan apabila ada menerima beras dalam kemasan rusak, expired atau tidak sesuai dengan spesifikasi, pihak Perum Bulog bersedia untuk mengganti.
“Warga tinggal melaporkannya kepada tim kami, berapa jumlahnya dan tentunya harus ada bukti visualisasi yang menunjukkan itu adalah produk Bulog yang mengalami kerusakan," tegasnya.
Marimbun menjelaskan, Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Pertanian telah menganggarkan dana sebesar Rp 750 juta untuk pengadaan 10.000 paket kebutuhan pokok gratis kepada warga masyarakat ekonominya terdampak akibat virus Corona atau Covid-19 ini.
"Jelang Ramadhan kita telah membagikan 5000 paket gratis kemarin serentak di 5 Kecamatan. Rencananya kita juga akan membagikan sisa 5000 lagi pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti," sebut Marimbun.
Sebelumnya, puluhan warga Jalan Anturmangan Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi mengeluhkan kualitas beras yang mereka terima dari pembagian bahan pangan oleh Pemko, yang menurut warga telah rusak sebab rasanya payau, berbau, dan berbatu serta berpasir. Bahkan beras merk ‘Beraskita’ produk Perum Bulog ini sudah sempat ada dikonsumsi warga.
Salah seorang warga Jalan Anturmangan, Ramdi Tanjung mengaku jika beras mereka terima bersama 3 bungkus mie instan, minyak makan 1 kg beserta masker dan vitamin adalah beras yang sudah tidak layak dikonsumsi karena rasanya payau dan berpasir, dan dirinya menduga jika beras tersebut adalah beras sudah lama.
"Kami berharap kepada pemerintah agar dapat segera mengganti beras tersebut dengan beras yang layak," harapnya. (nal)