
Petugas tutup tempat usaha yang beroperasai saat pemberlakukan PPKM Darurat di Pasar Proyek, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (13/7/2021). PALAPA POS / Yudha
Pedagang Kecil Kesal Tokonya Disegel Tanpa Solusi
BEKASI - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi bersama tiga pilar menertiban toko di wilayah proyek yang berlokasi di Jl.H Juanda Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (13/07/2021).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota bekasi Abi Hurairah menyebut hal tersebut dilakukan sesuai Permendagri No 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat COVID-19 di wilayah Jawa dan Bali.
"Dalam Permendagri sektor tersebut ketentuannya tidak boleh karena pertokoan tersebut bukan apotek dan toko sembako. Hasil dari penertiban tersebut mereka selaku pelanggar akan mengikuti sidang di Kecamatan Bekasi Timur esok hari," ujarnya.
BACA JUGA: 58 Orang Tertangkap Operasi Yustisi di Medan Satria
BACA JUGA: Hari Pertama Operasi Yustisi PPKM Darurat, Banyak Ditemukan Pelanggaran di Bekasi Selatan
Dia pun mengaku pihaknya akan selalu masif dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat guna menghindari kesalahpahaman antara masyarakat dan Pemerintah Kota.
"Mudah-mudahan di Kota Bekasi tidak terjadi seperti di daerah lain yang mengalami miss comunication antara pemerintah dengan masyarakat. Maka dari itu kita lakukan sosialisasi secara masif, walaupun sebagian warga dan masyarakat ada yang mengetahui ataupun tidak. Namun yang sulit itu mereka mengetahui tapi pura-pura tidak mengetahui," terangnya.
Seraya dirinya mengaku tindakan yang dilakukan bukan mengedapankan aspek hukum namun aspek kemanusiaan yang dilakukan. Terpisah, Tarmidzi salah seorang pedagang perkakas di daerah tersebut mengaku kecewa dengan langkah yang dilakukan petugas yang menutup tokonya.
"Saya kaget kok tiba-tiba ada gerombolan petugas Satpol PP datang ke lapak saya dengan membawa garis kuning pembatas untuk menyegel tempat saya, tapi hanya identitas saya saja yang diberikan ke mereka untuk saya mengikuti sidang di Kecamatan Bekasi Timur besok," ungkapnya.
Dia pun membeberkan hanya menjual perkakas untuk menghidupi keluarganya di tengah kesulitan ekonomi saat ini. "Saya hanya mengharapkan pekerjaan seperti ini mas, kalau saya tidak berjualan keluarga saya mau makan pakai apa?. Walaupun di tengah pandemi, saya rela mati gara-gara corona yang penting keluarga saya bisa makan mas. Pemerintah hanya bisa memberikan saran untuk di rumah, namun tidak memberikan solusi untuk kehidupan rakyat kecil seperti saya mas,"ucapnya kesal.
Penulis : Yuda
PALAPAPOS © Juli 2021