Bupati Taput berharap Kemenkes segera mensuplai Cartridge Sars Cov2 di RSUD Tarutung yang menipis, agar pemeriksaan Swab Test tidak terganggu. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Pasokan Menipis, Bupati Taput Mohon Kemenkes Suplai Catridge Sars Cov2 untuk Swab Test

TAPANULI UTARA - Menipisnya alat Cartridge Sars Cov2 yang merupakan instrumen terpenting untuk memastikan pasien apakah terpapar Covid-19 atau tidak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, membuat Bupati Taput Nikson Nababan berharap bantuan Kementerian Kesehatan untuk mensuplai kebutuhan cartridge tersebut.

"Kita sangat berterima kasih atas dukungan donatur dan pusat untuk peralatan guna penanganan pandemi Covid-19 bagi Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung," ungkapnya Rabu (24/6/2020).

Sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Tapanuli Raya yang ditunjuk Kemenkes, RSUD Tarutung memiliki peralatan Test Cepat Molokuler (TCM) PCR untuk memeriksa hasil Swab Test.

Diakui Bupati, dengan telah terpasangnya peralatan TCM PCR bagi pasien terpapar Covid-19, ini menjadikan Taput lebih siap menghadapi pandemi ini.

"Dengan alat ini, pasien terpapar Covid-19 sudah bisa kita pastikan apa hasil Swab Testnya, namun sedikit kendala yang saya dengar dari laporan Dirut RSUD, Cartridge mulai menipis padahal selaku RSU rujukan ini sangat penting," ungkapnya.

Untuk itu, Nikson mengatakan, pihaknya tengah menyampaikan permintaan kepada Kementrian Kesehatan untuk menambah stok Cartridge Sars Cov2.

"Terlebih barang itu langka dan sangat rentan bila stok tidak ada lagi tersisa mengingat RSUD Tarutung merupakan rumah sakit yang ditunjuk menjadi rujukan bagi pasien Covid-19," pungkasnya.

Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, Janri Nababan membenarkan stok Cartridge Sars Cov2 mulai menipis.

"Kemarin, kita punya 60 unit, saat ini hanya tinggal 30 unit. Apalagi, pihaknya tengah menangani dua pasien pasutri terpapar Covid-19 asal Sibolga," ungkapnya.

Lebih jauh, Janri menyebutkan, Cartridge Sars Cov2 alat yang sangat vital bagi pemeriksaan Swab Test untuk digunakan menganalisa menggunakan TCM Gene Expert.

Alurnya, menurut janri, pasien yang setelah Rapid Test menunjukkan reaktif diambil sample cairan tenggorokan ataupun Swab Test dengan menggunakan Viral Medium Transport atau VTM. Setelah itu, cairan Swab Test tersebut akan dimasukkan ke Cartridge Sars Cov2

"Cartridge inilah yang menentukan pasien terpapar atau tidak terpapar Covid-19, satu Cartridge kebutuhan satu pasien, alat inilah yang tempat cairan dari VTM itu dimasukkan kemudian dikerjakan di BSC (Bio Safety Cabinet)," urainya.

Jika alat Cartridge itu kosong, maka pihaknya tidak akan bisa memeriksa hasil Swab Test pasien diduga terpapar Covid-19.

"Apalagi dua pasien asal Sibolga yang kita tangani akan ditracing kontaknya, dan itu akan membutuhkan lebih banyak cartridge karena kita ditunjuk RSU rujukan Covid-19," pungkasnya. (als)

Previous Post Jakarta Pusat Usulkan Sebar CFD ke Delapan Kecamatan
Next PostKali Bekasi Kembali Tercemar, Komisi II DPRD Kota Bekasi Tuding Pengawasan DLH Lemah