
Alat berat milik PUPR Pemkab Taput tidak bisa melanjutkan normalisasi Sungai Aek Ristop akibat pemilik lahan persawahan keberatan. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Normalisasi Aek Ristop Ditolak, Banjir Bakal Kembali Melanda Kota Tarutung
TAPANULI UTARA – Banjir bakal kembali melanda Kota Tarutung, Tapanuli Utara karena normalisasi Sungai Aek Ristop tidak seluruhnya dilakukan akibat alat berat Pemkab Taput ditolak warga melintasi lokasi sawah.
“Keadaan Sungai Aek Sistop setelah dinormalisasi sekitar 300 meter, sudah tidak ada lagi penumpukan sedimen lumpur. Namun kita tidak bisa melakukan normalisasi di pertengahan Sungai Aek Ristop disebabkan pemilik sawah keberatan,” kata Kadis PUPR Anggiat Rajagukguk, Kamis (30/4/2020).
Normalisasi tidak maksimal, pastinya sebut Anggiat tetap akan memicu banjir.
“Saya pastikan kalau terjadi hujan lebat yang berkepanjangan maka diperkirakan akan banjir lagi melanda Jalan DI Panjaitan sekitar sekolah Santa Maria, SD Latihan, Hutabaginda dan Desa Hapoltahan," tegas Anggiat.
Anggiat berharap warga sadar dan mengalah terutama pemilik lahan agar alat berat bisa melintas.
“Demi kepentingan bersama, mari kita saling mendukung. Karena kalau banjir warga sekitar yang akan merasakan dampaknya," pungkasnya.
Sebelumnya, ketika hujan warga mengeluh kebanjiran dan mengolok olok Pemkab Taput tidak mampu berbuat apa-apa. Fakta itu kerap terjadi pasca hujan melanda kota Tarutung dan menyebabkan banjir di seputaran Jalan DI Panjaitan tepatnya dekat Sekolah Santa Maria Tarutung.
Genangan air ditaksir 30 cm tersebut salah satu pemicunya endapan sedimen lumpur Sungai Aek Ristop membelah Jalan DI Panjaitan tersebut. Bukan hanya itu masih kurangnya kesadaran warga sekitar yang membuang sampak bahkan membuat bangunan melintang serta mempersempit alur Sungai ditenggarai pemicu banjir.
Lebih parah lagi, niatan Pemkab menurunkan alat berat untuk melakukan normalisasi malah dilarang melintas areal persawahan. (als)