Komisi A DPRD DKI Ingatkan Bappeda DKI Agar Hati- Hati Berikan Data
JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD DKI Agustina Hermanto mengingatkan agar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI berhati- hati memberikan data kepada publik agar tidak menghasilkan opini yang tidak benar.
"Mohon untuk input info ke publik itu jangan main- main. Itu memang inputan untuk DPRD dan dibilang sementara, tapi begitu itu keluar di publik dan media lalu jadi viral itu bisa jadi liar," kata Agustina.
Dia mengatakan, kesalahan Bappeda DKI yang tidak sengaja mengunggah data RKUA PPAS harusnya segera dikoreksi dengan memberi penjelasan kepada publik.
"Tolong dijelaskan sudah seperti ini (viral), dijelaskan ke publik kalau tahapan RKUA PPAS belum sampai detailnya (komponen). Detailnya belum dibahas," katanya.
Kesalahan yang dimaksud oleh Agustina terjadi pada Selasa (29/10) dalam situs milik Pemrov DKI Jakarta sempat terunggah satu dokumen rencana anggaran 2020 milik Dinas Pendidikan.
Rancangan anggaran itu diviralkan oleh salah satu politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana lewat akun twitternya @willsarana.
Pria itu menggunggah foto berisi rencana anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang mencantumkan lem aibon sebagai bagian dari komponen alat tulis kantor dengan anggaran sebesar Rp 82,5 miliar.
"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?," tulis William pada Selasa (29/10) malam. (red)