
Pertemuan Kepala Satuan Tugas (Satgas) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) wilayah Jawa Barat, Tri Budi Rochmanto bersama dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi didampingi Sekda Kota Bekasi Renny Hendrawati dan dihadiri Inspektur Kota Bekasi Widodo Indrijantoro, Kepala BPN Kota Bekasi Deni Ahmad serta sejumlah OPD. PALAPAPOS/Nuralam
Kinerja dan Keuangan Pemkot Bekasi dalam Pengawasan KPK
BEKASI - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) wilayah Jawa Barat, Tri Budi Rochmanto, Selasa (27/8/2019) menggelar pertemuan dengan jajaran pimpinan Pemerintah Kota Bekasi.
Tri Budi Rochmanto menyampaikan maksud kedatangan pihaknya, untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian rencana aksi pencegahan korupsi dan Monitoring Center for Prevention (MCP) di Kota Bekasi.
"Ada delapan fokus area yang dimonitor dan dievaluasi, mulai dari perencanaan penganggaran, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu, manajemen ASN, kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), manajemen aset daerah dan optimalisasi pendapatan daerah," jelasnya saat ditemui usai menggelar pertemuan.
Dia mengatakan, untuk Kota Bekasi capaian semester satu mencapai 79 persen. "Jadi delapan fokus area ini ada sekitar delapan indikator yang harus terpenuhi. Jadi Kota Bekasi untuk sementara di angka 79 persen, sudah baik harus dipertahankan. Namun ada beberapa yang harus di tingkatkan diantaranya mengenai aset yang harus segera di sertifikasi, dari 2668 baru hanya sekitar 200-an yang sudah disertifikatkan. Tadi Pak wali juga sudah menargetkan dalam tahun 2019 ini akan ada 750 yang akan disertifikatkan. Ini kita dorong untuk dilakukan agar tercatat dengan baik dan rapih," ujarnya.
Diakuinya, Pemkot Bekasi melampaui capaian target hingga 79 persen dan tentu harus dipertahankan. Pertemuan yang berlangsung di aula Nonon Sonthanie, Plaza Pemerintah Kota Bekasi ini dihadiri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi didampingi Sekda Kota Bekasi Renny Hendrawati dan dihadiri Inspektur Kota Bekasi Widodo Indrijantoro, Kepala BPN Kota Bekasi Deni Ahmad serta sejumlah OPD.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebutkan, keberhasilan ini tak lepas dari beberapa sistem dan regulasi yang sudah termaksimalkan di Kota Bekasi. Untuk itu, ia bertekad agar Kota Bekasi dapat menjadi yang terbaik untuk Monitoring Center of Prevention (MCP). "Kita akan terus pertahankan yang terbaik, dan terus lakukan evaluasi," kata Wali Kota Bekasi.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan upaya pencegahan tindak pidana korupsi, Pemerintah Kota Bekasi akan mengikuti arahan yang sudah diberikan KPK. Mulai dari penguatan kelembagaan, hingga penguatan sumber daya manusia. (lam)