Tim Dinkes Taput didampingi Puskesmas Siborongborong saat melakukan Fogging di jalan M.Sanif dan Tugu. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Kasus DBD di Siborongborong Meningkat

TAPANULI UTARA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) khususnya di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara meningkat. Bahkan jika dibandingkan angkanya dibulan yang sama dengan tahun lalu, cukup fantastis yakni mencapai 8 kasus.

Kepala Puskesmas Siborongborong Yuslina FNB Siahaan, Kamis (28/5/2020) membenarkan adanya 8 kasus terkena DBD di wilayah kerjanya. Dikatakannya, dari 8 terkena DBD, 6 diantaranya sudah sembuh sedangkan 2 sedang dirawat di RSUD Tarutung.

“Yang sudah sembuh warga jalan Tugu 4 orang, M Sanif 1 orang, Dolok Martimbang 1 orang dan dirawat di RS Tarutung 2 orang, total delapan kasus," kata Yuslina FNB Siahaan.

Untuk itu, Yuslina mengatakan Dinkes dan Puskesmas melakukan fogging di seputaran jalan M. Sanif dan Tugu.

“Dinas Kesehatan turun melakukan fogging dan kita ikut mendampingi sekaligus sosialisasi kepada masyarakat menjaga kebersihan dengan menerapkan pola 3M plus," katanya.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Alexander Gultom meminta warga waspada terutama pada musim pancaroba.

“Hati-hati, karena DBD mulai mengintip dan sudah ada 8 kasus di Siborongborong," kata Alexander Gultom.

Lazimnya DBD terjadi pada musim penghujan karena Nyamuk Aedes Aegepty suka bersarang di air bersih tergenang.

“Kasus DBD di musim penghujan sekarang tidak lagi patokan dan bahkan juga bisa menular radius 100 meter melalui perantara," ungkapnya.

Fogging dilakukan sebut Alex, bukan cara yang disarankan tapi cara pencegahan melalui menjaga kebersihan lingkungan.

Untuk itu, Alex mengimbau jajaran Puskesmas gencar menggiatkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus.

3M plus ini yakni menguras, menutup, mengubur dan memusnahkan barang-barang yang dapat digunakan tempat bersarang nyamuk penyebab demam berdarah.

“Nyamuk itu suka bersarang ditempat-tempat bersih seperti bak kamar mandi, tempat penampungan air maupun genangan air bersih. Jika kita jaga kebersihan dan melakukan pola 3M plus pasti tidak ada lagi tempat bersarangnya," tukasnya. (als)

Previous Post Kehamilan Meningkat, Taput Butuh Ruangan Operasi Standar Covid-19
Next PostWartawan Diancam Dibunuh, Forum Jurnalis Bekasi: Wali Kota Harus Bertanggungjawab