Manajemen SOL diantaranya ER Supervisor Industan Sitompul, CSR Manager Melva Samosir, dr Tryana Simatupang dan Kabid Kesmas Nora Nababan saat seminar pencegahan Stunting kepada kader dan Bindes. PALAPA POS/Alpon Situmorang

Kader Posyandu Diminta Berperan Aktif Cegah Stunting

TAPUT - Stunting adalah suatu kondisi anak tumbuh kerdil (lambat pertumbuhannya). Saat ini salah satu program nasional bagaimana Indonesia menekan angka ataupun mencegah terjadinya Stunting pada anak Balita.

Isu inilah yang ditangkap perusahaan Pembangkit Tenaga Panas Bumi Sarulla Operation Limited (SOL) dengan menggelar seminar mencegah Stunting.

Seminar mengundang 55 Kader Posyandu dari 11 Posyandu tersebar di Desa Kecamatan Pahae Julu yakni Simataniari, Sibaganding, Lumbanjaean, Kelurahan Onan Hasang, Janji Natogu, Lumban Garaga, Hutabarat, Simanampang dan Sitolu Ama.

Tampak hadir, ER Supervisor Industan Sitompul, CSR Manager Melva Samosir dan staff CSR Nina Sitompul di puskesmas Onan Hasang Pahae Julu Tapanuli Utara, Jumat (26/4/2019).

Melva Samosir mewakili SOL dihadapan puluhan kader mengharapkan peran mereka mencegah Stunting.

“Stunting biasanya terjadi pada Balita dan tampak jelas ketika menginjak usia 2 tahun. Bukan hanya faktor pertumbuhan yang kerdil tapi juga dapat mempengaruhi intelegensia," kata Melva.

Untuk itulah, perusahaan berupaya ikut mengambil bagian serta fasilitator agar para kaum Ibu maupun kader tahu apa Stunting.

“Kita ingin kader menularkan apa yang didapat dari seminar ini kepada kaum Ibu saat menggelar Posyandu di desanya," katanya.

Kebutuhan Nutrisi sangat penting mencegah terjadinya Stunting. "Kita ada bina kelompok peternak Bebek dan sekarang sudah menghasilkan telur. Silakan mengkonsumsi dan memberikan ke anak penambah nutrisi," katanya.

Mewakili UPT Puskesmas Onan Hasang dr Tryana Derma Simatupang mengapresiasi SOL yang memfasilitasi seminar pencegahan Stunting. Dikatakannya dihadapan kader Posyandu Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan asupan gizi sejak anak dikandung.

“Anak penderita Stunting sangat rentan terkena berbagai penyakit selain kualitas SDM rendah juga daya tangkap berkurang," katanya.

Menurutnya, mencegah Stunting merupakan salah satu cara menyiapkan generasi penerus yang akan punya kualitas hidup.

Kades Simanampang Biston Panggabean mengapresiasi seminar yang difasilitasi SOL. “Jangan hanya sebatas ini, kami harap tetap terus berkesinambungan," pinta Kades.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Nora Nababan sebagai narasumber banyak memberikan banyak masukan dan materi kepada kader maupun bidan desa yang hadir.

“Kader posyandu maupun bidan harus tahu tugasnya dan perannya di desa ketika melayani masyarakat," katanya.

Selain tugas rutin penyuluhan maupun pelayanan Posyandu bertambah satu lagi tugas yakni mencegah Stunting.

“Stunting dapat dicegah melalui lengkapnya nutrisi makanan sejak bayi dalam kandungan. Stunting baru mulai tampak pada Balita umur 2 tahun," katanya.

Untuk itu Nora berharap peran kader Posyandu aktif memberikan penyuluhan kepada kaum Ibu.

“Dinkes punya program PMT (pemberian makanan tambahan) kepada Lansia maupun Ibu Hamil selain APBD, Dana Desa pun bisa digunakan untuk itu. Jadi sangat mampu menekan terjadinya Stunting," katanya.

Nora juga mengapresiasi perusahaan SOL yang telah cukup banyak membantu Pemkab melalui CSRnya.

“Apa yang dilakukan SOL terutama program Jamban sudah sampai ke Kemenkes. Kita apresiasi berbagai program CSRnya yang langsung dirasakan masyarakat," tukasnya. (als)

Previous Post Sambut Paskah, Pemkab Humbahas Gelar Bhakti Sosial
Next PostKelelahan, Sejumlah Anggota Panwaslu Taput Jatuh Sakit