Logo Partai Golkar. ist

Kader Baru Jadi Cawalkot, Golkar Kota Bekasi Diambang Keretakan

KOTA BEKASI - Pengamat Politik Adi Susila memprediksi potensi keretakan suara di kubu Partai Golkar Kota Bekasi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal ini diungkapkan ketika Partai Golkar Kota Bekasi mencalonkan kader baru yang juga Mantan Kadisdik Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar menjadi Wali Kota Bekasi didampingi Nurul Sumarheni.

"Jika sebuah partai mengusung calon yang tidak sesuai dengan keinginan akar rumput maka dampaknya adalah perpecahan atau keretakan suara, ini sudah bisa diprediksi,"ungkap Adi Susila saat diajak berbincang melalui sambungan telepon, Sabtu (31/8/2024).

Adi yang juga akademisi Universitas Islam 45 mengungkapkan dua keanehan terkait kondisi Partai Golkar dalam ajang Pilkada Kota Bekasi kali ini.

"Keanehan pertama adalah sepinya koalisi, soalnya Golkar kali ini cuma Nasdem partai non parleman, tidak seperti Pilkada-Pilkada yang lalu dimana banyak partai politik yang berkoalisi dengan Golkar,"ulasnya.

Sedangkan keanehan kedua menurut Adi Susila adalah, pasangan calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar Kota Bekasi bukan merupakan kader militan.

"Biasanya Golkar pasti mengusung kadernya sendiri yang sudah mengakar, nah ini kok tumben Golkar mengusung pendatang baru, memangnya kemana kader-kader terbaik Golkar,"ujar Adi dengan nada penuh tanya.

Kedua keanehan ini, menurut Adi, yang akhirnya berdampak terhadap keretakan suara dukungan dari para kader Partai Golkar kepada calon yang diusung partai berlambang pohon beringin itu di Pilkada Kota Bekasi.

"Kondisi ini pada akhirnya menguntungkan pasangan yang diusung koalisi PKS dan PPP serta koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra, karena suara pemilih mereka stabil malah dapat tambahan dari suara pemilih Golkar,"paparnya.

Seperti diketahui, jelang penutupan pendaftaran Calon Walikota, Partai Golkar Kota Bekasi akhirnya berkoalisi dengan Partai Nasdem dengan mengusung pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam ajang Pilkada Kota Bekasi yang akan digelar 27 November 2024.

Namun banyak pihak yang meragukan keutuhan suara partai berlambang beringin ini dalam rangka memenangkan Pilkada nanti.

Kondisi ini dipicu dengan banyaknya isu yang menyebut bahwa sejumlah kader Partai Golkar yang melipir mendukung kolaisi dari partai lain. Sebagian juga diisukan telah merapatkan barisan untuk mendukung pasangan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe diusung Koalisi PDIP, Gerindra, PKB, PD, dan non parlemen, dan sebagian merapat ke koalisi PKS dan PPP.

Penulis : Robesk

Previous Post Bawaslu Kota Bekasi Launching Sentra Gakumdu, Ini Kata Sodikin
Next PostTiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi Selesai Pemeriksaan Kesehatan