Kendaraan saat melintasi bahu Jalinsum di perlintasan Dolok Margu yang tergerus air. PALAPA POS/ANDY SIREGAR

Jalinsum Dolok Sanggul-Siborongborong Terancam Putus

DOLOK SANGGUL-Sebagai salahsatu spot rawan longsor, jalan lintas sumatera (Jalinsum) Dolok Sanggul-Siborongborong, tepatnya di perlintasan Desa Dolok Margu, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), kembali terancam putus.

Jika tak segera ditangani, akses jalan yang menghubungkan Dolok Sanggul-Siborongborong dan kabupaten lainnya akan putus total.

Pantauan wartawan, Selasa (6/11/2018), bahu jalan yang tergerus air pada sisi jalinsum kian hari, kian melebar hingga tiga meter. Tidak hanya itu, di beberapa titik pada tebing jalinsum itu terlihat labil serta mengalami longsor hingga menutupi saluran drainase.

Warga setempat, Radiman Silaban kepada wartawan memohon, dengan sangat perhatian pemerintah melalui pihak terkait untuk melakukan penanganan. Hal itu, guna mencegah dampak yang lebih buruk kepada warga sekitar.

“Peristiwa ini tidak boleh diangkap remeh, ini sudah luar biasa. Kepada pemerintah sudah bisa dilakukan penanganan melalui tanggap darurat. Sebab longsornya tebing Jalinsum ini sudah berdampak buruk bagi warga setempat. Puluhan Ha areal persawahan sudah tertutupi luapan pasir yang tergerus air hujan,” kata Radiman Silaban.

Warga lainnya, Sabam Siregar menyampaikan, dalam beberapa pekan terakhir, dirinya bersama warga lainnya selalu was-was dan berjaga-jaga bilamana hujan deras mengguyur.

“Tadi malam luapan air sudah masuk ke rumah. Sejumlah barang perabotan terendam dan menyisakan lumpur. Hal itu karena luapan air sementara saluran drainase memampung debit air. Disisi lain, di beberapa titik saluran drainase tidak berfungsi maksimal akibat tertimbun longsor,” kata Samab.

Masih menurut warga setempat. Darli Silaban mengatakan, akibat luapan air akses jalan menuju sentra pertanian Sitinjo mengalami putus total. Jembatan darurat atas pembukaan jalan menuju sentra pertanian yang bersumber dari dana desa tahun 2017 sudah ambruk tergerus air.

“Harapan kita, tolonglah perhatian pemerintah, agar warga kembali melakukan aktifitasnya ke daerah pertanian Sitinjo,” katanya.

Terpisah, Kepala Desa Dolok Margu, Tahan Silaban mengakui, kondisi Jalinsum Dolok Sanggul-Siborongborong tepatnya diperlintasan Dolok Margu yang rawan longsor hingga mengancam putusnya akses jalan. Tidak hanya itu puluhan Ha persawahan sudah tertutup luapan pasir yang tergerus air.

Pun demikian, katanya, pihaknya selaku pemerintah setempat sudah mengusulkan ke pihak terkait untuk melakukan penanganan yang maksimal. Dia selalu menghimbau agar masyarakat bersedia memberikan pembebasan lahan demi lancarnya pembangunan dan saluran air.

“Saat ini, saluran drainase sepanjang 1 Km lebih bertumpu pada satu titik. Saluran drainase pada titik terendah akhirnya tidak mampu menampung debit air sehingga meluap hingga ke pemukiman warga,” kata Tahan Silaban.

Disisi lain katanya, perbukitan jalinsum Dolok sanggul-Siborongborong tepatnya perlintasan Dolok Margu struktur tanahnya labil sehingga kerap longsor dan menimbun dan menutup saluran drainase.

“Saat ini pembangunan pelebaran Jalinsum Dolok Sanggul Siborongborong tepatnya diperlintasan Desa Pakkat Dolok Desa Dolok Margu. Namun karena tingginya curah hujan dan labilnya struktur tanah, pihak kontraktor seolah tidak berdaya,” ujar Kades.

Menyikapi hal itu, Kadis PUPR Humbahas Jhonson Pasaribu saat hendak dikonfirmasi di kantornya, tidak berhasil karena tidak berada di tempat.

Sementara, hingga berita ini dikirimkan ke meja redaksi, pihak Kementerian PUPR melalui Ditjen Binamarga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Medan belum memberikan keterangan resmi. (and)

Previous Post PT TPL Klaim Sudah Beroperasi Sesuai SOP
Next PostKejati Sumut Terima Pelimpahan Berkas Perkara Mantan Bupati Tapteng