Ilustrasi. PALAPAPOS/Istimewa

Hari Pertama, Orangtua Siswa Belum Ngerti Soal PPDB Online

BEKASI - Pelaksanaan Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB) Online SD dan SMP hari pertama, masih ditemukan orangtua siswa belum mengerti pendaftaran secara daring. Hal itu menyebabkan orangtua calon siswa masih memadati sekolah-sekolah dituju.

Sekretaris Panitia PPDB Online Kota Bekasi, Krisman Iswandi mengakui banyak keluhan masyarakat terkait pelaksanaan PPDB Online Tahun ini. Sehingga, pihaknya melakukan evaluasi guna mencari solusi.

"Terkait keluhan masyarakat yang datanya belum terbaca di sistem, kita akan buat surat ke setiap kecamatan, apabila ada KK (kartu keluarga) yang tidak terbaca, mohon operator Dukcapil untuk memvalidasi. Nantinya KK akan di legalisir atau stample dan dibawa ke Disdik. Itu solusi dari evaluasi kita hari ini," ungkap Krisman, Senin (8/6/2020).

"Surat diterbitkan hari ini. Jadi tetap orangtua datang ke kecamatan dan selanjutnya operator yang akan ke dinas kependudukan untuk memvalidasinya. Selanjutnya data diserahkan ke Dinas Pendidikan," katanya.

Krisman menambahkan, orangtua calon siswa diharapkan tidak perlu mendatangi sekolah dituju. Menurutnya, orangtua murid cukup meminta operator sekolah asal untuk memberikan petunjuk teknis.

"Seharusnya operator sekolah asal yang memfasilitasi sehingga orangtua tidak perlu repot. Cukup data difoto dan dikirim melalui whatsapp. Jadi orangtua yang sudah divalidasi datanya bisa langsung mendaftar. Ini biar tidak lagi orangtua berkerumun di sekolah atau disdik," ucapnya.

Diakui Krisman, data yang tidak terbaca merupakan data baru dibawah satu tahun.

"Kebanyakan KK yang tidak terbaca itu yang baru. Kan berdasarkan Perwal, KK itu minimal setahun yang tervalidasi," katanya.

Sementara, mengenai minimnya sosialisasi, Krisman berkilah bahwa pihaknya sudah maksimal menyebarluaskan informasi PPDB Online melalui penyebaran spanduk di setiap sekolah, media dan promo lainnya.

"Sosialisasi kita sudah semua, mungkin pemahaman orangtua kurang. Jadi saya tegaskan, orangtua tidak perlu ke dinas, cukup mengunduh data dan mengirimkan melalui operator. Setelah itu baru mendaftar melalui website resmi dengan akun yang didapat dari sekolah asal," ujarnya.

"Kita sosialisasi sudah maksimal 100 persen, apalagi spanduk di setiap sekolah ada, cukup foto dan pelajari di rumah," tandasnya. (lam)

Previous Post Bupati Taput Nikson Nababan Tanam Perdana 1.000 Pohon Aren
Next PostKadisdik Kota Bekasi: Dana BOSDA Cair Juni dan Juli