Puluhan anggota Forum Peduli NKRI Bali melakukan aksi demonstrasi di depan Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Rabu (31/10/2018), menyampaikan aspirasi menolak keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), karena memiliki paham "khilafa" yang dapat merusak tatanan negara Indonesia. Antaranews Bali/I Made Surya

Forum Peduli NKRI Bali Tolak HTI

DENPASAR - Puluhan masyarakat Bali yang tergabung dalam "Forum Peduli NKRI" Provinsi Bali melakukan aksi demonstrasi menolak keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), karena paham "khilafah" yang diusung bertentangan dengan tatanan negara Indonesia.

Dalam orasi di depan Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Rabu (31/10/2018), Ketua Forum Peduli NKRI, Bima Moka Jatmika mengatakan, masyarakat lintas agama dan etnis di Bali menolak HTI, karena dapat merusak tatanan negara dan warisan leluhur pendahulu negeri ini sebelumnya.

"Pergerakan ini murni dari hati nurani masyarakat lintas agama dan etnis di Bali yang tergabung dalam FPNKRI atas isu-isu yang terjadi dengan domain agama dalam beberapa waktu lalu yang tidak kami kehendaki," katanya.

Pihaknya menyebut organisasi HTI secara jelas dan meyakinkan telah mengusung ideologi lain selain Pancasila sebagai dasar negara, karena itu Mabes Polri menyatakan bahwa organisasi ini resmi dibubarkan dan dilarang keberadaannya, sehingga bila tetap ada akan menimbulkan polemik dan keresahan di masyarakat.

"Dengan ini, kami dari Semeton Bali yang datang dari berbagai kelompok agama, adat budaya, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan ini secara mufakat, bersatu serta tegas menyatakan menolak HTI beserta paham ideologinya, baik di wilayah Bali ataupun di setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Pihaknya juga menegaskan bahwa HTI beserta kelompok aliansinya tetap terus menerus menyebarkan paham Khilafah yang jelas tidak sesuai dan bertentangan dengan Pancasila dan menjadi ancaman serius apabila tidak di sikapi dengan tegas, baik oleh aparat pemerintahan maupun partisipasi aktif warga negara.

"Kami dari Semeton Bali ingin empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) tetap dijaga dan mari bersama-sama mewaspadai dan mencegah segala bentuk upaya rongrongan kepada bangsa dan negara seperti apa yang telah dilakukan HTI," katanya.

Untuk itu, secara tegas Semeton Bali akan turut aktif berperan serta merespon secara tegas menolak apapun bentuk kegiatan HTI sebagai organisasi terlarang di Wilayah Bali khususnya dan seluruh wilayah Negara Kesatuan Indonesia pada umumnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan para pendemo membacakan pernyataan sikap warga muslim Kampung Islam Kepaon, Denpasar yang juga menolak keberadaan HTI dan ormas berpaham radikal. "Warga muslim Kepaon mendukung pembubaran HTI yang dilakukan pemerintah Indonesia," ujar salah satu warga.

Dalam pernyataan itu terkait kasus bendera HTI yang berkibar di lingkungan masyarakat muslim Kepaon, pihaknya memohon maaf karena akibat oknum tidak bertanggungjawab yang ingin merusak keberagaman agama dan suku di Indonesia telah mengusik kedamaian di Bali. "Kami ingin tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan," ujarnya. (ant)

Previous Post Pemkab Samosir Tingkatkan Jalan Lintas Tomok-Lontung
Next PostBerkas Perkara Mantan Bupati Tapanuli Tengah Lengkap