Baktor sampah milik Pemerintah Kota Bekasi dengan plat nomor B 4501 KZV yang diduga terlibat dalam insiden dugaan pembuangan sampah limbah medis. PALAPA POS/Yudha.

Dugaan Limbah Medis yang Dibuang Dekat Permukiman, Ini Penjelasan Ketua RT

KABUPATEN BEKASI - Beredar video berdurasi 11 detik yang memperlihatkan tumpukan sampah diduga berisi limbah medis dekat permukiman warga yang berlokasi di RT 02 RW 021, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Selain itu, beredar foto satu unit Baktor sampah milik Pemerintah Kota Bekasi dengan plat nomor B 4501 KZV yang diduga terlibat dalam insiden dugaan pembuangan sampah limbah medis tersebut.

Salah seorang warga yang juga sebagai ketua RT 02 RW 021, Sartono membenarkan bahwa sempat ada insiden penemuan dugaan limbah medis dilokasi tersebut. Terlebih ia pun menjelaskan bahwa sudah ada pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi yang mendatangi tempat penyortiran rongsokan atau sampah plastik itu.

Video Dugaan Sampah Medis

"Jadi memang disini banyak warga saya yang memiliki pekerjaan tambahan sebagai penyortir rongsokan dan sampah plastik, dan kebetulan istri saya pun berprofesi seperti itu. Nah untuk lokasi penemuan sampah diduga limbah medis itu kebetulan dilapak milik saya," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu, (11/1/2024).

"Dan bukan limbah medis seperti jarum suntik atau lain sebagainya yang membahayakan, namun hanya bukusan nya saja. Saya beserta istri kurang lebih sudah 4 tahun menggeluti profesi sebagai tukang sortir rongsokan dan sampah plastik. Ya lumayan untuk tambahan," sambungnya.

Baktor Sampah Milik Pemerintah Kota Bekasi.

Sartono pun menjelaskan berkaitan dengan Baktor sampah milik Pemerintah Kota Bekasi yang kedapatan terparkir dilapaknya tersebut merupakan kendaraan yang biasa digunakan oleh adik ipar nya bernama Marsudi alias Jenong yang bekerja di Pemerintah Kota Bekasi.

"Dia (Marsudi alias Jenong-red) membawa sampah dari rumah sakit dibawa kesini dan kemudian di sortir sampah plastik dan rongsokan nya. Habis itu dibawa ke pasar family dan baru dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang," katanya.

Lebih lanjut, Sartono menyatakan bahwa sampah yang dibawa oleh adik ipar nya tersebut sempat mengalami penumpukan dilapaknya lantaran beberapa hari banjir dan tidak sempat di sortir.

"Kan sempat banjir, jadi mengalami penumpukan dan tidak sempat di sortir Baktor nya pun ada didekat sini bang," tukasnya. (Yud).

Previous Post Pasca Pending, Musda KNPI Kota Bekasi Lanjutan Dinilai Ilegal
Next PostPerayaan HUT Ke-52, PDI Perjuangan Taput Doakan Keputusan Terbaik MK Terkait Dugaan Kecurangan TSM Pilkada Taput