SDN Jatirasa Kota Bekasi pasca banjir. PALAPA POS/Istimewa

Disdik Kota Bekasi Gelontorkan Rp 3,4 Miliar Pemulihan Sarpras Sekolah Pasca Banjir

BEKASI - Dinas Pendidikan Kota Bekasi menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,4 miliar untuk rehabilitasi ratusan sekolah pasca banjir melanda Kota Bekasi pada awal tahun 2020.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar mengungkapkan, dana dikucurkan pihaknya menggunakan dana tidak terduga. Dana tersebut dibelanjakan secara langsung.

Rencananya, kata Uu, dana tersebut dialokasikan untuk belanja meja siswa 1.600 unit, kursi siswa 2.288 unit, meja guru 136 unit, kursi guru 136 unit, lemari 79 unit dan papan tulis 14 unit.

"Jumlah sekolah yang terdampak banjir adalah 27 SD, 21 SMP, dan PAUD sebanyak 95 dengan tingkat kerusakan berbeda, tergantung kategori ringan, sedang dan berat. Tapi untuk kategori berat tidak terlalu banyak," ungkap Uu kepada palapapos.co.id, Kamis (9/1/2020).

Lebih lanjut Uu menerangkan, dana tidak terduga yang digunakan berdasar instruksi Wali Kota Bekasi kepada seluruh jajaran OPD untuk fokus menangani banjir dengan durasi waktu yang ditetapkan.

"Posisinya menggunakan dana tidak terduga, yang bisa dikeluarkan pada saat bencana terjadi. Pengadaan tidak lagi melalui lelang atau tender pada umumnya, karena situasinya bencana dan sifatnya darurat," tegasnya.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Kota Bekasi Harapkan Mendikbud Bantu Guru Korban Banjir

Uu berharap, dengan waktu tersisa, pihaknya dapat menyelesaikan pemulihan sekolah, sehingga proses belajar mengajar dapat di Kota Bekasi berjalan dengan normal.

"Mudah-mudahan dengan pengalokasian ini dapat memulihkan kembali proses belajar mengajar. Tetapi PKBM secara umum sudah normal, hanya jumlah siswa yang tidak hadir cukup banyak, itu pun pada sekolah tertentu saja," terang Uu.

Selain itu, Dinas Pendidikan juga mengimbau setiap sekolah untuk mendata siswa yang terdampak banjir. Hal itu dilakukan agar siswa terdampak banjir tidak terlalu lama tidak masuk sekolah.

"Misalnya SDN Jatirasa yang siswanya mencapai 150 orang tidak bisa sekolah. Semua harus didata lalu dikomunikasikan kepada kami agar dicari jalan keluarnya seperti apa. Tetapi tidak hanya siswa, guru juga kita perhatikan," kata Uu mengungkapkan, pihaknya optimistis proses belajar mengajar dapat berjalan normal pekan depan.

"Saya optimistis pekan depan semua sudah bisa berjalan normal. Apalagi instruksi Pak Wali agar masalah banjir selesai dalam waktu yang tersisa ini," kata Uu. (lam)

Previous Post Dinas Pendidikan Kota Bekasi Harapkan Mendikbud Bantu Guru Korban Banjir
Next PostRSUD Tarutung Usung Misi Profesional, Mandiri dan Modern