Sekdis Dispar Benny Simanjuntak, konsultan Riparda Yusak Tampubolon, Kepala UPT Salib Kasih Managam Panggabean. PALAPA POS/Alpon Situmorang

Dinas Pariwisata Taput Lakukan Zonanisasi

TAPUT - Saat ini Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Pemkab Taput) sedang mengajukan uji publik Rencana Induk Pariwisata Daerah (Riparda). Konsep wisata yang merupakan master plan pengembangan wisata Taput dari 2018 hingga 2025 mengangkat wisata Eco dan Agro.

Kadis Pariwisata melalui Sekdis Benny Simanjuntak, Senin (6/8/2018) mengatakan, untuk mendukung destinasi wisata pihaknya melakukan zonanisasi.

“Riparda inilah yang menjadi legalitas ataupun payung hukum Taput membenahi wisata," katanya.

Berbagai objek wisata seiring dengan uji publik Riparda telah dibenahi diantaranya Hutaginjang Muara dan Salib Kasih.

“Kita terima kasih atas lobby Bupati Nikson Nababan ke Pemerintah Pusat, Taput dapat Dana Alokasi Khusus (DAK)," ujar dia.

Dengan penguatan dan dukungan APBD Hutaginjang telah dibenahi dan saat ini Salib Kasih telah direvitalisasi .

“Kios souvenir dibenahi agar seragam dan pembuatan pusat jajanan. Pelataran Salib Kasih telah ditata apik selain indah juga mampu mendatangkan pendapatan asli daerah," sebutnya.

Untuk membenahi konsep wisata Taput hingga 2025, Benny mengakui pihaknya menggandeng konsultan dari USU.

“Jadi ada empat wilayah dari 15 kecamatan dipetakan dengan menonjolkan wisata Eco dan Agro. Pembenahan wisata akan terus dibenahi dengan menonjolkan ciri khas maupun budaya yang telah dibagi empat zona," terang dia.

Konsultan pengembangan wisata Taput Yusak Tampubolon mengatakan konsep pengembangan wisata mengacu konsep Riparda. Menurutnya, Riparda merupakan payung hukum pelaksanaan program potensi wisata.

“Karena cakupan daerah luas kita sarankan dibagi empat wilayah kawasan pembangunan pariwisata," kata dia.

Zona pertama Silindung sekitaranya yakni Kecamatan Tarutung, Siatas Barita, Adiankoting dan Sipoholon.

“Menonjolkan wisata religi dan eco," ujarnya.

Zona kedua Siborong Borong, Pagaran, Parmonangan dan Muara yang menonjolkan wisata Geopark termasuk Danau Toba mengangkat budaya lokal dan agrowisata.

Zona ketiga wilayah Garoga, Sipahutar dan Pangaribuan wisata Agro mengangkat nenas, Haminjon, Kopi dan Eko wisata serupa Luat Pahae.

“Mudah-mudahan konsep zonasi wisata itu berjalan dan mampu menarik minat wisatawan," harapnya. (als)

Previous Post Bupati Nikson Perintahkan Kadis PU Tangani Respon Aspirasi Warga Sitolu Bahal
Next PostDinkes Taput Terobos Dusun Terpencil Demi Pelayanan Kesehatan Gratis