Kondisi Kali Kemakmuran Kelurahan Margajaya Bekasi Selatan sangat memprihatinkan. Ekosistem disekitar menjadi korban dari kali yang telah berubah warna menjadi hitam pekat yang disertai busa dan bau menyengat. PALAPA POS/Nuralam

Debit Air ke Pelanggan Menurun, Tunjukkan PDAM Tirta Patriot Tidak Profesional

BEKASI - Penurunan jumlah produksi debit air kepada pelanggan yang dilakukan oleh PDAM Tirta Patriot menunjukkan BUMD milik Pemerintah Kota Bekasi itu tidak profesional dan bertanggung jawab. Akibatnya pelanggan dirugikan dengan pengurangan debit tersebut.

Kendati bermasalah terhadap bahan baku yang tercemar oleh limbah industri, Dewan Pengawas PDAM Tirta Patriot, Toro Tomongo menilai pengurangan debit produksi dari yang sebelumnya 500 liter per detik menjadi 150-200 liter per detik air kepada pelanggan bukan solusi yang tepat.

"Apapun alasannya itu menandakan kelemahan dan ketidaksiapan terhadap permasalahan yang terjadi. Yang dirugikan lagi-lagi pelanggan, ini sikap tidak profesional," ujar Toro, Jumat (27/9/2019), menyesalkan pengurangan jumlah produksi debit air kepada pelanggan sejak pekan lalu.

Toro menilai kebutuhan masyarakat terhadap air bersih yang layak pakai sangat penting. Apalagi di tengah musim kering ini.

"Kebutuhan air merupakan hal penting. PDAM wajib memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Jangan mereka (pelanggan) diminta memenuhi kewajibannya membayar sementara hak mereka dikurangi, sama saja merugikan sebelah pihak," kata dia.

Baca Juga: Kali Bekasi Kembali Tercemar, PDAM Tirta Patriot Turunkan Debit Produksi

Kondisi air baku PDAM Tirta Patriot, diduga telah terkontaminasi oleh limbah beracun. Saat PALAPAPOS.CO.ID meninjau Bendung Kali Bekasi yang mempertemukan antara Kali Bekasi dengan Kali Malang, ditemukan kondisi air berwarna hitam pekat yang disertai bau dan berbusa.

Selain PDAM Tirta Patriot, warga RT 002 RW 002 Kelurahan Margajaya Kecamatan Bekasi Selatan juga mengeluh atas baunya air Kali Bekasi yang mengalir ke Sungai Kemakmuran.

Dampak real yang terjadi di Sungai Kemakmuran ialah rusaknya ekosistem seperti tumbuhan dan ikan yang mati.

Toro Monongo berujar, agar Direksi PDAM Tirta Patriot memutar otak mencari solusi terbaik atas masalah yang tengah dihadapi tersebut. Dia memberi gagasan agar PDAM Tirta Patriot menggunakan bahan baku air yang mengalib lewat Palanta dari Kali Malang.

"Usulkan agar Palanta diperbesar guna memenuhi kebutuhan baku produksi. Kita tidak perlu menutup sipon, tetapi minta sodetannya. Sebab, jika tetap menggunakan aliran yang melintas di Bendung Kali Bekasi, masalah tidak akan terurai," ujarnya.

Sebelumnya, Humas PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi, Uci Sanusi, mengatakan pihaknya tetap menjaga kualitas dan mutu produksi. Hanya saja jumlah debit supply ke pelanggan tidak 100 persen seperti biasanya.

"Supply ke pelanggan hanya mampu 150 sampai dengan 200 liter per detik dari normalnya 500 liter per detik. Penurunan ini karena harus mempertahankan kualitas air ke pelanggan," ujar Uci.

Penurunan produksi PDAM Tirta Patriot disinyalir akibat bahan baku air tercemar limbah industri. Bendung Kali Bekasi yang mempertemukan Kali Malang dengan Kali Bekasi menjadi muara terkontaminasinya air baku. (lam)

Previous Post Desa Dolok Nauli Laksanakan Pemilihan Anggota BPD
Next PostBUMDes Dolok Nauli Berdayakan Warga dan Karang Taruna Tingkatkan Kesejahteraan