Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Asep Gunawan. PALAPA POS/Yudha. (foto-ist).

Daya Beli Masyarakat Menurun, PAD Kota Bekasi 'Jeblok'

KOTA BEKASI - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Asep Gunawan menjelaskan terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2024 tidak akan mencapai 100 persen. Pasalnya, saat ini kondisi ekonomi belum stabil dan daya beli masyarakat menurun.

"Daya beli masyarakat nya turun. Pajak tergantung juga ekonomi secara makro, kalau misalkan keadaan ekonomi belum stabil ya susah juga," katanya kepada palapapos.co.id, Senin (23/12/2024) kemarin.

BACA JUGA : PAD Kota Bekasi 2024 'Melempem'

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Asgun itu mengungkapkan saat ini di Kota Bekasi minim transaksi jual beli rumah serta tanah dan mengakibatkan realisasi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) masih diangka 53 persen.

BACA JUGA : ARH Pesimis PAD Kota Bekasi Capai Target di Akhir Tahun

"Karena pajak BPHTB hampir Rp 900 miliar, itu sulitnya diakibatkan oleh minimnya transaksi masyarakat dalam jual beli tanah," ungkapnya.

"Kami pun sudah menghubungi camat dan lurah. Terkait dengan, barang kali ada masyarakat yang membayar BPHTB dari PTSL. Saya pun berusaha, sudah menghubungi IPPAT (Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah)," sambungnya.

Selain BPHTB, Asgun menyatakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) penyeban PAD Kota Bekasi tahun 2024 belum mencapai target dan saat ini realisasinya masih diangka 71 persen.

"Makanya harus ada cleansing data dulu untuk yang PBB. Karena sampai saat ini belum ada pembersihan data sejak penyerahan dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB) kepada pemerintah kota di tahun 2013," tutupnya. (Yud)

Previous Post ARH Pesimis PAD Kota Bekasi Capai Target di Akhir Tahun
Next PostMasyarakat Kabupaten Bekasi Kawal Visi dan Misi Ade-Asep