Bupati Taput Nikson Nababan menyambut kunjungan Presiden Jokowi di Bandara Internasional Silangit saat akan melakukan kunjungan kerja di tanah Batak Tapanuli. Dalam kesempatan tersebut Bupati Nikson menyampaikan usulan pendirian Universitas Negeri. PALAPA POS

Capaian Delapan Tahun Pemerintahan Drs.Nikson Nababan, M.Si Memimpin Taput

TAPANULI UTARA - Dilantik sejak April tahun 2014 lalu hingga periode kedua pada tahun 2019, Drs. Nikson Nababan, M.Si memiliki visi menjadikan daerah yang dipimpinnya Sebagai daerah lumbung pangan, lumbung sumber daya manusia yang berkualitas serta daerah wisata.

Sebuah visi yang sangat penting dalam kehidupan yakni pangan dan pengetahuan. Jika diartikan, dimasa pemerintahannya, Bupati Nikson Nababan akan berupaya meningkatkan produksi hasil pertanian masyarakat dan mendorong terciptanya manusia-manusia yang berintelektual, yang nantinya akan bermuara terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Visi ini tentunya tidak dapat diwujudkan sendiri oleh Bupati beserta Organisasi Perangkat Daerah. Tetapi juga harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik itu warga masyarakat Tapanuli Utara itu sendiri.

Karena visinya adalah untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, maka masyarakat itu juga harus mau mendukung dan melaksanakan program- program peningkatan kehidupan masyarakat.

Dengan kata lain, baik Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara maupun warga masyarakat itu sendiri harus mengambil peran masing-masing dalam mencapai visi tersebut.

Demi mencapai visi tersebut, Bupati Nikson Nababan membuat sejumlah misi dan program yang bekelanjutan selama delapan tahun terakhir kepemimpinnya, yang akan menjadi tangga untuk menggapai visi tersebut. Misi yang tentunya tidak hanya di atas kertas, tetapi dikerjakan melalui sejumlah program- program.

Dalam misi meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan petani dan lahan pertanian berkelanjutan dan pengembangan komoditi dan produk unggulan daerah berbasis pertanian dan sumber daya lokal, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Dinas Pertanian dalam kurun delapan tahun terakhir telah melaksanakan berbagai program, diantaranya pemberian bantuan benih juga bibit unggul komoditi pertanian dan peternakan, pemberian alat mesin pertanian (Alsintan) dengan tujuan mempermudah petani mengelola usaha pertanian

Sesuai data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara, alat mesin pertanian yang telah diberikan kepada masyarakat petani dalam kurun delapan tahun terkahir, hand traktor sebanyak 133 unit, pompa air 63 unit, traktor mini 4 unit, hand sprayer 367 unit, pemipil jagung 65 unit, mesin kompos 36 unit, power theresher 51 unit, mesin pengupas kopi 51 unit, rotavator 8 unit, traktor besar 11 unit, paddy mowder 399 unit, cultivator 104 unit, power sprayer 131 unit, alat tanam jagung 416 unit.

Selain pemberian alat mesin pertanian, juga dilakukan pembangunan prasarana pertanin dengan Jalan Usaha Tani (JUT). dibangun untuk mempermudah akses petani menuju dan keluar dari lahan pertanian. Tercatat sepanjang 42 kilometer JUT telah dibangun. Juga embung 21 unit, dam parit 19 unit, jaringan irigasi desa sepanjang 10 kilometer, irigasi air tanah sebanyak 116 unit.

Tidak cukup hanya itu, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara juga melakukan pengolahan lahan pertanian masyarakat secara gratis bertujuan untuk meningkatkan luas tambah tanam, meningkatkan produksi pertanian, mengurangi biaya produksi pengolahan lahan. Total luas jumlah lahan masyarakat yang diolah secara gratis seluas 4.916 hektar.

Dinas Pertanian juga melaksanakan pelatihan kepada petani, diantaranya pembuatan agens hayati dan pestisida nabati, pelatihan pengendalian hama dan penyakit komoditi pertanian, pelatihan teknologi budidaya komoditi pertanian, pembuatan pupuk organic, penumbuhan dan pengembangan penangkar benih, penangkaran padi sawah, penangkaran padi gogo, penangkaran benih bawang merah. Pelatihan diberikan agar petani dapat meningkatkan produksi menjadi produksi benih yang baik dan bermutu.

Menjaga harga hasil pertanian tidak menurun, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara juga melaksanakan pasar lelang komoditi pertanian cabai merah di Pasar Siborongborong dan Tarutung.

Masih menurut data yang diterima dari Dinas Pertanian, jumlah produksi untuk tanaman pangan, holtikulturan dan tanaman perkebunan relatif meningkat dalam kurun delapan terakhir sejak 2014 sampai dengan 2021

Sementara itu, dalam mendekatkan dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mendukung dan menerapkan program sekolah gratis, memberikan insentif kepada para guru yang bertugas di desa terpencil dan desa sangat terpencil, agar para guru betah mengajar di desa-desa terjauh. Memberikan insentif kepada guru honor yang mengajar di tingkat PAUD, SD dan SMP juga dilakukan.

Untuk mendekatkan pendidikan bagi para pelajar, unit sekolah baru juga didirikan seperti SMPN 7 Tarutung dan SMPN 6 Garoga, SMAN 1 Purbatua dan SMAN 2 Parmonangan. Bahkan dilakukan juga pengadaan bus sekolah bagi sekolah di desa terpencil di Kabupaten Tapanuli Utara.

Demi merangsang lahirnya warga masyarakat yang berintelek, diberikan juga beasiswa kepada Mahasiswa Kabupaten Tapanuli Utara yang berprestasi dan kurang mampu yang kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Sementara itu, bagi guru mata pelajaran, dilaksanakan pengembangan kuliafikasi akademik guru ke tingkat sarjana.

Dari sektor pelayanan kesehatan kepada warga masyarakatnya, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Dinas Kesehatan telah melaksnakan pelayanan Puskesmas 24 jam, eliminasi malaria, penanggulangan stunting.

Insentif untuk tenaga kesehatan PNS dan non PNS di daerah biasa, terpencil dan sangat terpencil juga diberikan, dengan tujuan agar para tenaga kesehatan betah dan memberikan pelayana terbaik kepada warga masyarakat di desa terpencil. Pengadaan Puskesmas keliling dan ambulance, public safety car berupa layanan mobil ambulance dan tenaga kesehatan yang dapat sewaktu-waktu dipergunakan warga masyarakat dalam hal–hal darurat seperti membawa seseorang ke rumah sakit.

Masih dalam kaitan mendekatkan layanan kesehatan, telah dibangunan Puskesmas baru di Desa Paniaran, Siborongborong. Mengingat kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi manusia, Pemerintah Kabupaten Taput juga nengasuransikan kesehatan warganya dan menampung dana sebagai iuran bagi warga masyarakat yang menjadi peserta jaminan kesehatan.

Dalam hal capaian vaksinasi Covid-19 sampai saat ini, warga masyarakat Taput yang sudah melakukan vaksin dosis pertama yakni sebanyak 256.959 jiwa atau sekitar 93,76 persen dari jumlah penduduk, vaksin dosis kedua sebanyak 232.042 jiwa atau sekiar 84,67 persen, vaksin dosis ketiga sebanyak 94.467 jiwa atau sebesar 47 persen, dan yang sudah vaksin boster kedua sebanyak 736 jiwa.

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung juga melakukan berbagai pembenahan dalam rangka meningkatkan pelayanannya. Tenaga dokter spesialis ditambah, demikian juga dokter konsultan. Fasilitas Haemodialisa untuk cuci darah juga ditingkatkan dari 17 tempat tidur menjadi 22. Manajemen RUSD Tarutung juga telah membuat sistim pelayanan berobat ke poliklinik secara online agar para calon pasien dan keluarga tidak harus menunggu antrian terlalu lama di ruangan antri. Dengan aplikasi yang diakses secara elektronik tersebut, calon pasien maupun keluarga dapat mendaftar dari manapun dan memantau giliran antrian tersebut secara elektronik tanpa harus berada di tempat.

Musibah bencana non alam Covid-19 pada tahun 2020 lalu juga membuat RSUD Tarutung ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan penangan Covid-19. Keputusan dari Kemenkes itu langsung direspon dengan cepat oleh pihak manajemen, walau sebelumnya ruangan dan alat untuk penanganan Covid-19 tidak ada. Namun tanggung jawab itu dijadikan tantangan. Ruangan ICU penanganan Covid dan ruangan isolasi rawat inap penanganan Covid-19 pun dibangun. Demikian juga pembangunan ruang operasi khusus pasien Covid-19. Bahkan saat dihunjuk, alat untuk mengdiagnosa pasien Covid -19 juga belum ada. RSUD Tarutung memanfaatkan alat Test Cepat molekuler ((TCM ) yang sebelumnya digunakan diagnose untuk TBC. Tetapi untuk mendiagnosa Covid -19 dengan TCM harus menggunakan katrik. Dengan berbagai upaya, akhirnya RSUD Tarutung berhasil meminta katrik tersebut dari Kementrian Kesehatan dan sebahagian dibeli. Hingga akhirnya seiring dengan berjalan waktu, RSUD Tarutung dapat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan PCR dan juga membangun laboratorium test PCR.

Untuk pembangunan prasarana, RSUD Tarutung telah melakukan rehab total gedung instalasi giji, rehab total rumah dinas dokter spesialis sebanyak 13 unit, rehab total gedung poliklinik paru, rehabilitasi gedung mesin generator set, jaringan instalasi pengolahan air limbah.

Terkait mutu layanan kesehatan pasien, berdasarkan penilaian dari Komisi Akreditas Rumah Sakit yang terdiri dari sekitar 16 Pokja dan sekitar 700 elemen penilaian memutuskan RSUD Tarutung mendapatkan akreditasi tertinggi, yaitu Paripurna. Untuk mendapatkan Paripurna, masing –masing elemen penilaian harus bernilai di atas 80. Dan pihak RSUD Tarutung disebut memiliki nilai terendah 84 untuk setiap elemen

Sesuai Permenkes 03 Tahun 2020, RSUD Tarutung juga menjadi Rumah Sakit Type B yang sebelumnya terancam terdegradasi turun menjadi Type C. Saat ini pihak manajemen RSUD Tarutung, kedepan mempunyai target sebagai rumah sakit rujukan penyakit jantung dan hypertensi.

Untuk visi rujukan jantung dan hypertensi, manajemen RSUD Tarutung telah menyekolahkan dokter yang nantinya akan mendukung sebagai rumah sakit rujukan jantung dan hypertensi. Selain itu, RSUD Tarutung juga membutuhkan legalitas kepemilik tanah RSUD yang saat ini masih dalam tahap sengketa dengan HKBP, agar bisa kemudian membangun sarana pendukung sebagai rumah sakit rujukan jantung dan hypertensi

Pembangunan di bidang infrastruktur jalan merupakan salah satu prioritas utama dalam masa Pemerintahan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan. Tanpa didukung infrastruktur jalan yang baik dan terkoneksi satu sama lain, Bupati Nikson Nababan mengatakan, visinya dalam hal pendidikan, pertanian dan pariwisata akan sulit berjalan. Karena tujuan dari pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan tersebut untuk memperlancar arus lalu lintas pengangkutan orang dan barang, mempermudah akses menuju kawasan pertanian, membangun akses dari daerah pinggiran atau desa menuju kota untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sejak tahun 2014 pembangunan infrastruktur yang berkualitas dilaksanakan dengan peningkatan beberapa ruas jalan dari sebelumnya aspal jalan lapen menjadi hotmix, pemakaian batu stone crusher (batu hasil pecah mesin) untuk material aspal lapen, pelebaran jalan milik daerah dengan menggunakan excavator, peningkatan jalan kondisi tanah dengan perkerasan telford atau cor beton, pembangunan jalan interkoneksi menuju kawasan yang belum terakses roda 4 seperti jalan Pantis - Soporaru - Sigotom, jalan Simangumban - Muara Tolang, jalan Onan Sabtu - Sibudil, jalan menuju Pasir Nauli, jalan menuju Sibargot, jalan Parinsoran – Pangorian, jalan menuju Hutatua, Parmonangan, jalan Parmonangan – Hajoran.

Tercatat, sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2021 telah dicapai pembangunan dalam bidang infrastruktur jalan diantaranya pembangunan jalan dengan hotmix sepanjang 324,53 kilometer, pembangunan jalan aspal lapen sepanjang 339,33 kilometer, perkerasan jalan sepanjang 70,59 kilometer, pembangunan jalan dengan coor beton/rabat sepanjang 18,972 kilometer.         

Untuk mendukung dan mempercepat pembangunan infrastruktur pada awal masa kepemimpinannya, Bupati Nikson Nababan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melakukan suatu terobosan dengan melakukan pengadaan alat berat.

Pada tahun 2015 Pemkab Tapanuli Utara membeli 8 unit alat berat yaitu, 4 unit excavator besar, 1 unit excavator kecil, 1 unit wheeloader, 1 unit bulldozer, dan 1 unit truck trado. Pada tahun 2016 pengadaan 1 unit bomak atau pemadat tanah, tahun 2017 pengadaan 1 unit breaker, dan tahun 2018 pengadaan 1 unit dump truck dengan nilai pembelian kurang lebih Rp 12 miliar.

Tujuan pengadaan alat berat untuk mempercepat pembukaan jalan interkoneksi antar dusun, jalan menuju lokasi pertanian, untuk penanggulangan bencana alam dan normalisasi sungai dan saluran, pelebaran jalan kabupaten, pembuatan kolam ikan, pematangan lahan, serta revitalisasi lahan. Dalam pelaksanaannya, Pemkab Tapanuli Utara bergotongroyong dengan masyarakat dimana Pemkab menyediakan alat berat sesuai kebutuhan, sedangkan masyarakat menyerahkan lahan yang dibutuhkan tanpa ganti rugi sekaligus biaya operasional.

Dengan sistim pengadaan alat berat dan pelaksaan kerja secara gotongroyong tersebut membuat Pemkab Taput menghemat anggaran yang sangat besar dibandingkan jika kegiatan-kegiatan seperti pembukaan jalan tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga. Hasil dari pengadaan alat berat sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2021 tersebut, telah dilakukan pembukaan dan pelebaran jalan sepanjang 776,09 kilometer, normalisasi sungai dan saluran sepanjang 62,20 kilometer. Alat berat itu juga dipergunakan dalam penanganan bencana alam di 176 lokasi.

Program lainnya, untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakatnya, Bupati Tapanuli Utara selalu menarik dana dari pusat untuk program pembangunan rumah tidak layak huni. Tercacat mulai tahun 2015 ada sebanyak 322 unit rumah yang mendapat program RTLH dari Pemerintah Pusat. Tahun 2016 sebanyak 297 unit rumah, dan 135 rumah yang dananya bersumber dari APBD, tahun 2018 meningkat sebanyak 1012 unit rumah, tahun 2019 sebanyak 2.618 unit rumah, tahun 2020 sebanyak 1.200 unit rumah, tahun 2021 sebanyak 1.414 rumah dari APBN dan 100 unit rumah dari APBD. Progam Bantuan Stimulan Pembangunan Swadaya untuk perbaikan rumah tidak layak huni tersebut sangat membantu masyarakat, karena pemilik rumah mendapatkan bantuan hingga sekitar Rp20 juta untuk memperbaiki rumahnya sehingga menjadi layak huni.

Terkait memperjuangkan hak masyarakat bermuara untuk peningkatan kesejahteraan, pada tahun 2014 lalu, Bupati Taput meminta kepada Menhut untuk merevisi SK 44 dengan meminta pengurangan luas kawasan hutan di Taput. Direvisinya SK 44 tentang penetapan kawasan hutan menjadi SK Menhut nomor 579 Tahun 2014 memang telah membuat pengurangan luas kawasan hutan di daerah Kabupaten Tapanuli Utara dan sekaligus menjadio legalitas kepemilikan lahan bagi masyarakat yang sebelumnya tanah dan lahan dicaplok sebagai kawasan dalam SK 44 Menhut tentang penetapan kawasan hutan di Sumut.

Dari sebelumnya di SK 44 kawasan hutan di Taput seluas 73 persen dari seluruh luas wilayah sekitar 300 ribuan hektar, kini di SK 579 luas hutan di daerah itu sedikit berkurang, yakni menjadi 57 persen atau ada pengurangan sekitar 16 persen.

Bupati Tapanuli Utara sejak dilantik pada 2014 lalu juga menyadari bahwa masih banyak titik yang belum teraliri listrik. Hal itu umumnya dikarenakan infrastruktur menuju dusun tersebut masih belum bisa dilalui kendaraan, sehingga pihak PLN kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan untuk memasukkan listrik ke dusun-dusun tersebut.

Sejak masa kepemimpinan sebagai Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan telah terbangun dan energi jaringan listrik di 57 titik desa/ dusun di Kabupaten Tapanuli Utara.

Dan masih terdapat sekitar 34 titik lagi (dusun) di Kabupaten Tapanuli utara yang belum daliri listrik dan sudah ada nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dengan PLN, bahwa seluruh desa /dusun masuk listrik akan dituntaskan di tahun 2023, dengan catatan Pemkab Taput terus membangun infrastruktur pada setiap dusun yang masih belum teraliri listrik.

Untuk diketahui, tahun 2019 pembangunan listrik desa di 6 Dusun dan 4 Desa pada 3 Kecamatan yakni Dusun Sibargot, Dusun Aek Horsik, Dusun Pagaran Padang Desa Garoga Sibargot, Dusun Transmigrasi Simpang Bolon Desa Simpang Bolon di Kecamatan Garoga, Dusun Udaman Desa Pariksabungan di Kecamatan Siborongborong, Dusun Nahornop Desa Pagar Sinondi di Kecamatan Sipoholon.

Pada tahun 2020 pembangunan jaringan listrik desa/dusun di 9 Dusun dan 4 Desa pada 2 Kecamatan, yakni Dusun Limus, Dusun Lobu Haminjon, Dusun Siantar Naipospos, Dusun Lobu Jambang, Dusun Batu Lamak Desa Siantar Naipospos, Dusun Torhonas, Dusun Bagot Desa Pardomuan Nauli,Dusun Huta Silalahi Desa Banuaji II di Kecamatan Adiankoting, dan Dusun Sitandiang Desa Paniaran di Kecamatan Siborongborong.

Di tahun 2021 pembangunan listrik desa di 11 Dusun dan 6 Desa pada 5 Kecamatan yakni, Dusun I Adian Baniar, Dusun II Pangasean, Dusun III Natumikka Desa Rura Julu Dolok, Dusun I, Dusun II Desa Rura Julu Toruan di Kecamatan Sipoholon, Dusun Longat, Dusun Lobu Talpe Desa Hutabarat di Kecamatan Pahae Julu, Dusun Lumban Tobing, Dusun Sosor Mula-mula Desa Sigotom Timur di Kecamatan Pangaribuan, Dusun Sosor Kobun Desa Hutaginjang di Kecamatan Muara, dan Dusun Parik Desa Manalu Purba di Kecamatan Parmonangan.

Sementara pada tahun 2022 pembangunan jaringan listrik desa/dusun di 2 Dusun dan 2 Desa pada 2 Kecamatan, yakni Dusun Aek Godang Desa Dolok Nauli di Kecamatan Adiankoting dan Dusun Sihopong Desa Manalu Dolok di Kecamatan Parmonangan.

Persoalan kekurangan air minum khususnya di Kecamatan Tarutung, Siatasbarita dan Sipoholon yang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, tidak lama lagi akan teratasi dengan pembangunan sistem penyediaan air minum ibukota kecamatan (SPAM IKK) yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2019 lalu, dan berlanjut pada tahun 2022 hingga ditargetkan selesai pada tahun 2023. Dengan pembangunan SPAM IKK, debit air minum PDAM Tarutung akan bertambah menjadi 90 liter per detik dari sebelumnya hanya mampu menghasilkan 40 liter per detik. Jumlah debit air tersebut diyakini akan dapat menyuplai kebutuhan air bersih bagi warga tiga kecamatan itu setiap harinya, dan tentunya dengan dibarengi kedisiplinan warga pengguna air PDAM.

Dalam hal pengelolaan keuangan, Bupati Nikson Nababan juga menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) delapan kali secara berturut- turut atas hasil pemeriksaan terhadap laporan keuangan Pemerintah Daerah. Sederet anugrah penghargaan dari berbagai pihak juga diterima oleh Bupati Taput atas kinerja dan inovasinya dalam memimpin Tapanuli Utara.

Namun, ada hal –hal yang masih mengganjal dalam upaya Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan memajukan Tapanuli Utara sejak diawal kepemimpinnya, Bupati Nikson Nababan mengungkapkan, kemajuan Bandara Silangit dan berdirinya sebuah Universitas Negeri adalah impiannya yang diyakini sebagai langkah konkret untuk mempercepat kemajuan daerah Kabupaten Tapanuli Utara.

Sehingga pada awal kepemimpinnya, untuk memajukan Bandara Silangit yang sudah terancam dikembalikan menjadi bandara perintis karena tidak menguntungkan secara komersial, Bupati Taput pun mengundang maskapai Garuda Airways untuk membuka rute penerbangan Jakarta –Silangit dan sebaliknya. Pihak maskapai bersedia namun mengajukan sejumlah persyaratan. Diantaranya persyaratan keselamatan penerbangan, dimana Pemkab Taput harus bersedia atau memfasilitasi penambahan landasan pacu terbang dan memapas tebing di ujung landasan pacu yang dianggap oleh pihak Garuda beresiko untuk keselamatan penerbangan.

Pemkab Taput pun meminta lahan kehutanan yang berada di kawasan Bandara Silangit untuk kemudian dipinjam sewakan ke pihak pengelola bandara. Memapas tebing di ujung landasan pacu, Pemkab Taput pun menurunkan sejumlah alat berat.

Tidak cukup sampai disitu, pihak Garuda juga meminta agar Pemkab Taput menjamin keterisian sekitar 40 persen penumpang. Jika saat terbang ke Silangit, pesawat Garuda tidak sampai berpenumpang 40 persen dari kursi yang tersedia, maka Pemkab Taput harus memberikan subsidi hingga target 40 persen penumpang tercapai.

Lagi-lagi Bupati Taput harus memikirkan cara. Ia pun mengundang Pemerintah Kabupaten kawasan Danau Toba untuk ikut serta secara bergotongroyong membuat komitmen subsidi kepada Maskapai Garuda. Namun karena sesuatu hal, akhirnya hanya Pemkab Taput yang bersedia untuk menjamin subsidi tersebut kepada Garuda. Setelah subsidi dijamin, Garuda pun bersedia terbang ke Silangit.

Namun diluar dugaan, penerbangan Garuda ke Silangit ternyata penumpangnya ramai, Pemkab Taput pun tidak harus mengeluarkan biaya subsidi. Selanjutnya masakapai lain pun akhirnya mengikuti rute terbang ke Bandara Silangit hingga saat ini.

Tuntas dalam hal memajukan Bandara Silangit, tidak membuat Bupati Nikson Nababan berpuas diri. Ia menyebut, kemajuan suatu daerah dapat terlaksana apabila didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul yang tersedia. Bupati Nikson Nababan di berbagai kesempatan menyampaikan pentingnya berdiri Universitas Negeri Umum di Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya.

Univeristas Negeri yang bersifat umum diyakini akan menjadi “Trigger“ (pemicu-red) percepatan kemajuan Tapanuli Utara dan sekitarnya. Kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari tingginya perputaran ekonomi di suatu wilayah termasuk ketersediaan sumber daya manusia berusia produktif. Yang terjadi saat ini justru sebaliknya. kondisi saat ini yaitu mengirim ke luar uang dan SDM dengan usia produktif ke luar Tapanuli, karena biaya orangtua dalam menguliahkan anak-anaknya ke luar Tapanuli.

Dengan sudah berdirinya Universitas Negeri Umum di Tapanuli, maka “eksport” uang dan SDM usia produktif tidak akan terjadi lagi. Justru sebaliknya, dari luar kota akan datang berkuliah dan membawa uang ke Tapanuli. Kehadiran Universitas Negeri Umum tersebut akan memberikan multiefek bagi masyarakat luas, karena dari sisi makro akan berdampak positif seiring dengan adanya banyak permintaan, akan banyak terbuka lowongan kerja, akan terbuka berbagai peluang usaha bagi masyarakat sekitar kampus, termasuk peningkatan kunjungan wisatawan domestik ke Danau Toba. Walaupun nantinya kehadiran Universitas Negeri Umum tidak dapat menampung semua anak Tapanuli yang hendak melanjut ke jenjang kuliah, tapi seiring dengan waktu nantinya di sekitar universitas tersebut akan bermunculan universitas swasta dengan kualitas yang baik.

Namun kendala utama dalam upaya mewujudkan cita-cita hadirnya Universitas Negeri Umum tersebut terbentur pada moratorium atau pemberhentian sementara pendirian Universitas Negeri yang baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.

Segala upaya terus dilakukan oleh Bupati Taput yang bertujuan agar Pemerintah Pusat melalui Presiden dan Menteri dapat segera merealisasikan cita-cita tersebut.

Warga masyarakat tentunya dapat mendukung dan mendoakan agar cita-cita luhur itu terwujud. Sehingga nantinya kehadiran Universitas Negeri yang bersifat umum dapat dinikmati anak-cucu di masa mendatang. Apalagi kehadian Universitas Negeri Umum itu nantinya selaras dengan slogan suku Batak “anakhon hi do hamaroan di ahu”. Slogan yang berarti orangtua di suku Batak akan selalu menjunjung anaknya untuk dapat bersekolah setinggi –tingginya.

Segala karya dan upaya yang dilakukan Bupati Taput Nikson Nababan tentunya harus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Demi mewujudkan generasi penerus yang lebih baik dan sejahtera.(Adv)

Previous Post Plt Wali Kota Bekasi Serahkan Penghargaan Inovasi Daerah Pada Bekasi Innovation Week 22022
Next PostJaring Aspirasi, H. Sholihin Anggarkan Rp 2,5 Miliar Untuk Warga