TAPUT - Untuk mensukseskan imunisasi Campak Rubella di Kabupaten Tapanuli Utara, Bupati Taput  Nikson Nababan meminta petugas medis bergerilya ke sekolah-sekolah.

“Saya harapkan petugas medis turun ke sekolah-sekolah melakukan imunisasi ke pelajar," kata Bupati sesaat sebelum menyerahkan secara simbolis Vaksin Campak Rubella ke Kepala Puskesmas di Puskesmas Butar, Rabu (1/8/2018).

Menurut Bupati, tujuannya agar pelajar yang menjadi sasaran tidak terlewatkan.

“Agar tidak repot sekolah dikonsentrasikan di satu sekolah," kata Nikson.

Nikson dalam kesempatan itu memaparkan saat ini Pemkab tidak hanya konsentrasi ke pembangunan fisik tapi juga manusia.

“Bukan hanya fisik seperti jalan dan irigasi sektor kesehatan dan pendidikan berwujud manusia tetap menjadi fokus," katanya.

Saat inilah wujudnya, imunisasi Campak Rubella bagi anak-anak generasi Taput agar tetap sehat.

“Mari kita bawa anak-anak kita imunisasi Campak Rubella," pinta Bupati.

Dalam kesempatan itu, Nikson juga meminta masyarakat memanfaatkan fasilitas Puskesmas.

“Puskesmas sudah 24 jam, ada pusling yang membawa warga ketika gawat darurat, dan juga rumah sehat jiwa bagi warga dipasung. Inilah yang Pemkab lakukan bagi masyarakat. Mari kita manfaatkan," katanya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Janri Nababan mengatakan kampanye imunisasi campak Rubella akan berlangsung dua bulan dari 1 Agustus hingga 30 September.

“Ada dua tahap pertama untuk pelajar PAUD hingga SLTP hingga umur kurang 15 tahun. Tahap dua bagi anak-anak yang belum bersekolah dari umur 9 bulan," katanya.

Imunisasi campak Rubella ini bertujuan agar anak-anak Taput bebas dari penyakit yang mematikan tersebut.

“Penyakit ini menular sehingga cukup berbahaya itulah makanya secara nasional gerakan imunisasi campak dilakukan serentak," katanya.

Diungkapkan Janri, pihaknya telah menyiapkan 100 ribu lebih vaksin untuk mensukseskan kampanye Campak Rubella tersebut.

Kapus Butar Johan Hutabarat menyatakan pihaknya siap melaksanakan instruksi Bupati Nikson.

“Kita akan turun ke sekolah dan nanti bagi yang belum bersekolah akan melalui Posyandu dan Poskesdes," kata Johan Hutabarat. (als)