Surat pemberitahuan 'Izin' rencana Aksi Damai dari Aliansi Perduli Rakyat Bersatu (APRB) yang disampaikan kepada Polres Simalungun, yang ditanda tangani Saiful Robinson Silalahi dan Parsaoran Siadari dan ditembuskan kepada Camat Sidamanik, Polsek Sidamanaik, Koramil 17 Pamatang Sidamanik dan Pangulu Nagori Sidamanik. PALAPAPOS/Jes Sihotang

Besok, Ratusan Warga Aliansi PRB Bakal Geruduk PT TPL

SIMALUNGUN - Kisah hidup warga diseputaran lahan konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) kian hari menimbulkan banyak masalah, yang diduga diakibatkan pihak perusahaan raksasa bekas PT PT Inti Indo Rayon Utama (PT IIU) tersebut.

Sebut saja beberapa waktu lalu, adanya dugaan penyemprotan racun disekitar umbul air sungai dan membuat ikan banyak yang mati dibiarkan mengapung disekitar bantaran sungai.

Kali ini, perusahaan yang bergerak dalam bubur kertas itu, ternyata mengeruk sumber air masyarakat di Gunung Bosar Nagori Bandar Manik, Kecamatan Pematang Sidamanaik, Kabupaten Simalungun, Sumut, dan pada Rabu 10 April 2019 sekitar pukul 08.00 Wib, sekitar 400an massa akan melakukan aksi damai ke PT TPL Sektor Aek Nauli, di Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, kabupaten Simalungun, seperti diutarajab waraga bermarga Ambarita, kepada palapapos.co.id di kota Parapat, Selasa (9/4/2019.

Ambarita juga memberitahukan, bahwa surat pemberitahuan terkait izin aksi damai dari massa Aliansi Perduli Rakyat Bersatu (APRB) dari Nagori Bandar Manik, sudah disampaikan kepada pihak Polres Simalungun dan ditanda tangani Saiful Robinson Silalahi sebagai Ketua dan Parsaoran Siadari sebagai Sekretaris.

Adapun alasan penggerak massa APRB itu cukup jelas, karena selain PT TPL diduga arogan dan tidak ramah lingkungan dengan warga sekitar (lokal), pengerukan sumber air (umbul) itu sangat merugikan masyarakat dan mengganggu tertib tanam persawahan di nagori (Desa) warga setempat.

"Selain itu juga berpengaruh pada tingkat kehidupan dan penghidupan masyarakat, sehingga kami anggap perlu untuk memberitahukannya kepada pihak PT TPL itu dengan cara melakukan aksi," ujar warga lainnya bermarga Siadari.

Menurutnya, pada Rabu (10/4/2019) besok, bakal ada 400an warga yang akan melakukan aksi itu, sehingga pihak PT TPL tidak menganggap remeh kehidupan masyarakat sekitar PT TPL.

Sementara itu, salah seorang dari pihak manajemen PT TPL Bahara Banurea yang dikonfirmasi terkait rencana aksi warga dari APRB itu turut memberi jawaban. "Kami akan identifikasi lapangan Pak, ini kami masih pertemuan di Kantor Kepala Desa Pak", ujarnya via sambungan WA ponselnya.

Adapun dari pihak manajemen lainnya, seperti Juanda Panjaitan, Leonard Hutabarat, Tagor Manik, Mulia Nauli yang dikonfirmasi terkait rencana aksi damai karena pengerukan umbul air yang diduga dilakukan PT TPL itu, tidak memberikan jawaban meski Whatsapp terkirim dan terbaca.

Berbeda dengan rekannya, dari pihak Humas PT TPL Juliandri Hutabarat secara sesumbar juga memberi jawaban. "Kita lihat aja dulu dan saya akan kesana besok, jumpa disanalah yah," cetusnya. (jes)

Previous Post Bawaslu Humbahas Belum Temukan Pelanggaran Pemilu
Next PostSeribuan Mahasiswa Tolak Perusahaan Tambang Emas Di Aceh